Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ukraina Timur Terdesak, Zelenksy Kembali Memohon Bantuan Barat

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 26 Mei 2022, 14:54 WIB
Ukraina Timur Terdesak, Zelenksy Kembali Memohon Bantuan Barat
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky/Net
rmol news logo Ukraina timur semakin panas. Pertempuran pada Rabu (25/5) di wilayah itu telah menghancurkan banyak fasilitas, dengan pasukan Rusia berhasil mengepung kota industri utama.

Gubernur regional Lugansk Sergiy Gaiday menggambarkan pertempuran di luar kota industri Severodonetsk itu, "sangat sulit" untuk dilawan oleh pasukan Ukraina. Pasukan Rusia menembaki kota dari pinggiran dengan mortir.

Ia yakin tujuan Rusia adalah untuk "menaklukkan wilayah Lugansk, tidak peduli berapa biayanya"

Ini memicu amarah Presiden Volodymyr Zelensky yang mengecam lambannya bantuan Barat. Dalam pidatonya pada Rabu malam (25/5) Zelensky mengeluarkan teguran pahit untuk Barat karena dinilai tidak berbuat cukup untuk membantu Kyiv memenangkan perang.

Zelensky sekali lagi menyerukan bantuan "tanpa batas", khususnya pengiriman persenjataan berat. Zelensky juga mengecam saran baru-baru ini bahwa perdamaian yang dinegosiasikan dapat mencakup konsesi teritorial.

“Kami membutuhkan bantuan mitra kami—terutama senjata untuk Ukraina. Bantuan penuh, tanpa pengecualian, tanpa batas, agar cukup bagi kami untuk menang,” kata Zelensky dalam pidato hariannya.

Dan dia menyeru masyarakat internasional karena terlalu memperhatikan kepentingan Rusia dan terlalu sedikit memperhatikan kepentingan Ukraina.

Pada Rabu, sebelum pidato Zelensky datang, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan kepada hadirin di Forum Ekonomi Dunia di Davos bahwa negaranya "sangat" membutuhkan sistem roket multi-peluncuran untuk menandingi daya tembak Rusia dalam pertempuran untuk Donbas.

Zelensky pun menggemakan kembali permohonan itu.

Sayangnya, anggota NATO secara informal setuju untuk tidak memasok persenjataan tertentu ke Ukraina di tengah agresi Rusia.

Sumber dari aliansi militer mengatakan kepada kantor berita Jerman bahwa Ukraina saat ini membutuhkan tank dan jet tempur dari Barat seperti tank tempur Leopard, sayangnya NATO tidak bisa begitu saja mengabulkan.

Sekretaris Negara Jerman untuk Pertahanan Siemtje Moller mengatakan kepada penyiar publik ZDF bahwa NATO setuju untuk tidak memasok Ukraina dengan kendaraan atau tank infanteri Barat karena berisko besar.

"Komite Pertahanan sepenuhnya diberitahu tentang hal ini pada pertengahan Mei," kata juru bicara kelompok parlementer Partai Sosial Demokrat Jerman, Wolfgang Hellmich, Rabu.

Menurutnya,  jika itu dilakukan maka akan sangat berbahaya.. Lebih-lebih mengoperasikan tank tempur utama Leopard dan BMP Marder butuh kualifikasi tinggi dan pelatihan bertahun-tahun. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA