Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Putin: Rusia Siap Bantu Atasi Krisis Pangan Global, Tapi Ada Syaratnya

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Jumat, 27 Mei 2022, 07:56 WIB
Putin: Rusia Siap Bantu Atasi Krisis Pangan Global, Tapi Ada Syaratnya
Perdana Menteri Italia Mario Draghi dan Presiden Rusia Vladimir Putin/Net
rmol news logo Rusia menaruh keprihatinan terhadap krisis pangan yang mulai melanda beberapa negara. Presiden Vladimir Putin menawarkan dukungannya untuk membantu mengatasi krisis tersebut.

Dalam pernyataannya pada Kamis (26/5), saat melakukan panggilan telepon dengan Perdana Menteri Italia Mario Draghi, Putin bahkan mengatakan Moskow siap memberikan kontribusi untuk mencegah krisis pangan, dengan syarat Barat mau mencabut sanksi yang dijatuhkan pada Rusia atas Ukraina.

“Vladimir Putin menekankan bahwa Federasi Rusia siap memberikan kontribusi untuk mengatasi krisis pangan melalui ekspor biji-bijian dan pupuk, dengan tunduk pada pencabutan pembatasan bermotif politik oleh Barat,” kata Kremlin dalam sebuah pernyataan setelah panggilan telepon, seperti dikutip dari RT.

Selain tawaran tersebut, Kremlin menambahkan bahwa Putin juga berbicara tentang langkah-langkah yang diambil untuk memastikan keselamatan navigasi, termasuk pembukaan harian koridor kemanusiaan untuk keluarnya kapal sipil dari pelabuhan Azov dan Laut Hitam, yang dihalangi oleh pihak Ukraina.

"Putin juga menggambarkan tuduhan tidak berdasar bahwa Rusia harus disalahkan atas masalah pasokan makanan di pasar global," kata Kremlin.

Sebuah pernyataan dari pemerintah Italia mengatakan panggilan kedua pemimpin didedikasikan untuk perkembangan di Ukraina dan upaya untuk menemukan solusi bersama untuk krisis pangan yang sedang berlangsung, serta dampak parah bagi negara-negara termiskin di dunia.

Rusia ditampar dengan sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya setelah Putin memerintahkan pasukan ke negara tetangga Ukraina pada 24 Februari.

Sanksi dan tindakan militer tersebut telah mengganggu pasokan pupuk, gandum dan komoditas lainnya baik dari Rusia maupun Ukraina, yang memproduksi 30 persen dari pasokan gandum dunia. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA