Pernyataan tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu pada konferensi pers bersama dengan rekan-rekannya dari Rumania dan Polandia di Istambul, Jumat (27/5) waktu setempat.
“Kedua negara perlu mengambil langkah nyata. Harapan kami bukanlah sesuatu yang mustahil. Mereka harus berhenti mendukung terorisme jika mereka ingin menjadi anggota aliansi seperti NATO,†kata Cavusoglu, seperti dikutip dari
AFP, Sabtu (28/5).
Turki berpendapat bahwa dua pelamar NATO menyembunyikan anggota Partai Pekerja Kurdistan yang dilarang dan Unit Perlindungan Rakyat Kurdi Suriah.
“Kami memahami masalah keamanan Finlandia dan Swedia, tetapi seperti yang banyak sekutu kami di NATO katakan secara terbuka, semua orang perlu memahami masalah keamanan Turki yang sah juga,†katanya.
Sebelumnya pada hari itu, Cavusoglu, Menteri Luar Negeri Rumania Bogdan Aurescu, dan Menteri Luar Negeri Polandia Zbigniew Rau mengadakan pertemuan tripartit untuk meningkatkan kerja sama dan mekanisme konsultasi mereka. Mereka juga membahas perkembangan terakhir krisis di Ukraina.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: