Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

China Kembali Tepis Tudingan Akan Dirikan Pangkalan Militer di Kepulauan Solomon

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 28 Mei 2022, 10:52 WIB
China Kembali Tepis Tudingan Akan Dirikan Pangkalan Militer di Kepulauan Solomon
Menteri Luar Negeri China Wang Yi/Net
rmol news logo Tudingan bahwa China akan mendirikan pangkalan militer di Kepulauan Solomon kembali dibantah dengan tegas oleh pihak Beijing.

Bantahan itu disampaikan Menteri Luar Negeri China Wang Yi pada konferensi pers di ibukota Kepulauan Solomon Honiara bersama rekannya Jeremiah Manele pada Kamis malam (26/5) waktu setempat.

Beijing menegaskan bahwa negara-negara Kepulauan Pasifik adalah negara berdaulat dan merdeka dan bukan 'halaman belakang' siapa pun.

“Kerja sama keamanan China-Kepulauan Solomon di atas kapal dan jujur, tidak memaksakan pada orang lain, tidak menargetkan pihak ketiga dan tidak berniat untuk mendirikan pangkalan militer,” kata Wang Yi, seperti dikutip dari Xinhua, Jumat (27/5).

Wang sedang dalam perjalanan resmi ke negara kepulauan itu setelah penandatanganan kesepakatan keamanan antara kedua negara bulan lalu, yang memicu reaksi berantai dari Australia, Selandia Baru, Jepang, dan AS.

Ini juga merupakan perjalanan tingkat tinggi pertama oleh pejabat China sejak 2019 ketika Kepulauan Solomon mengalihkan hubungan diplomatiknya ke Beijing, setelah mengadopsi 'prinsip satu-China' dan memutuskan hubungan dengan Taiwan.

Di bawah kesepakatan keamanan, China akan membantu Kepulauan Solomon meningkatkan keamanannya dan melengkapi kepolisian dengan teknologi terbaru.

Banyak negara di kawasan itu khawatir bahwa ini dapat mengarah pada pendirian pangkalan militer oleh China di negara kepulauan itu, sebuah kekhawatiran yang dijauhi oleh Beijing dan Honiara.

"Ini bukan kebijakan luar negeri China, juga bukan gaya China, untuk memaksakan kesepakatan bisnis pada orang lain, ikut campur dalam urusan internal Kepulauan Solomon, atau merusak kepentingan negara lain," kata Wang.

Wang mengatakan perjanjian kerja sama dengan Kepulauan Solomon telah dicapai dengan menghormati sepenuhnya kedaulatan nasional negara tersebut.

“Kerja sama China-Kepulauan Solomon didasarkan pada kebutuhan dan persyaratan Kepulauan Solomon, atas dasar persetujuan Kepulauan Solomon, dan atas dasar konsultasi yang setara,” kata Wang.

“China mendukung negara-negara Kepulauan Pasifik dalam memperkuat kerja sama keamanan dan bekerja sama untuk mengatasi tantangan keamanan regional,” kata Wang.

“Kerja sama keamanan China-Kepulauan Solomon sesuai dengan kepentingan bersama Kepulauan Solomon dan kawasan Pasifik Selatan,” ujarnya.

“Setiap pencemaran dan serangan terhadap kerjasama keamanan normal China-Kepulauan Solomon akan menjadi jalan buntu dan setiap gangguan dan sabotase akan gagal,” lanjut Wang.

Selain Solomon, Wang juga akan mengunjungi Fiji, Kiribati, Samoa, Tonga, Vanuatu, Papua Nugini dan Timor Leste selama turnya dari 26 Mei hingga 4 Juni. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA