Menurut penyiar lokal,
Laisves TV, sebuah program penggalangan dana telah diluncurkan pada Rabu (26/5) sebagai bentuk solidaritas warga Lithuania kepada Ukraina, yang keduanya pernah menjadi bagian dari Uni Soviet.
Pada awalnya, target ditetapkan sebesar 5 juta euro atau Rp 7,8 miliar untuk membeli drone Bayraktar. Namun target tersebut terkumpul hanya dalam waktu 3,5 hari.
"Sebelum perang ini dimulai, tidak seorang pun dari kami berpikir bahwa kami akan membeli senjata. Tapi itu hal yang normal sekarang. Sesuatu harus dilakukan agar dunia menjadi lebih baik," kata Agne Belickaite.
Warga Lithuania berusia 32 tahun itu mengaku telah menyumbang 100 euro atau Rp 1,5 juta dalam program penggalangan dana tersebut.
"Saya telah menyumbang untuk membeli senjata kepada Ukraina untuk sementara waktu sekarang. Dan akan melakukannya sampai kemenangan (datang)," tambahnya.
Menurut
Reuters, banyak warga Lithuania yang memberikan donasinya karena dimotivasi oleh kekhawatiran Rusia dapat menyerang Lithuania setelah Ukraina.
"Penggalangan dana yang baru dan tak terduga membuat orang bersemangat lagi. Ini adalah bulan ketiga invasi, penting untuk tidak membiasakan diri," kata Perdana Menteri Lithuania Ingrida Simonyte.
Adapun pembelian drone nantinya akan diatur oleh Kementerian Pertahanan Lithuania, di mana pihaknya berencana untuk menandatangani
letter of intent (LoI) untuk membeli Bayraktar dari Turki pada pekan depan.
"Ini adalah kasus pertama dalam sejarah ketika orang-orang biasa mengumpulkan uang untuk membeli sesuatu seperti Bayraktar. Ini belum pernah terjadi sebelumnya, tidak dapat dipercaya," kata Duta Besar Turki untuk Lithuania, Beshta Petro.
Ukraina sendiri telah membeli lebih dari 20 drone bersenjata Bayraktar TB2 dari perusahaan Turki, Baykar, dalam beberapa tahun terakhir dan memesan 16 lagi pada 27 Januari. Batch itu dikirim pada awal Maret.
Sementara itu, sebagian besar senjata berat yang telah dikirim negara-negara NATO ke Ukraina sejauh ini adalah senjata buatan Soviet.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: