Penyakit misterius itu menyerang anak-anak, bahkan 24 pasien berusia 10 tahun ke bawah. Dalam laporannya, Kementerian mencatat tidak ada pasien yang terkait satu sama lain.
“Perlu dilakukan pemantauan secara intensif dan juga penelitian untuk memastikan apakah ada peningkatan kasus hepatitis yang sejauh ini luput dari perhatian," kata kementerian itu pada, mengakui bahwa masih belum jelas apakah kasus tersebut melampaui garis dasar biasanya atau tidak.
AFP melaporkan, Selasa (31/5), pasien pertama telah menunjukkan gejala pada 2 Januari. Temuan menunjukkan bahwa penyakit itu sebenarnya muncul jauh sebelum awal April, ketika kasus hepatitis akut dilaporkan oleh banyak negara, terutama Eropa, dan juga oleh AS.
Menurut angka terbaru oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 650 kasus dugaan penyakit pada anak-anak telah dilaporkan antara 5 April dan 26 Mei. Sebanyak 99 kasus sedang diselidiki.
WHO mengatakan pada pekan lalu mengatakan hal yang sama, bahwa etiologi hepatitis ini masih belum diketahui dan sedang dilakukan penelitian lebih lanjut, termasuk tentang sifat dan penyebab hepatitis, serta memastikan apakah jumlah kasus yang dilaporkan tidak normal atau tetap dalam batas normal.
“Negara-negara Anggota sangat didorong untuk mengidentifikasi, menyelidiki, dan melaporkan kasus-kasus potensial yang sesuai dengan definisi kasus di atas,†kata WHO, menambahkan bahwa sudah ada 33 negara yang melaporkan kasus ini.
Sampel darah utuh, serum, urin, tinja, pernapasan, dan biopsi hati (jika tersedia) harus dilakukan untuk semua kasus yang memenuhi definisi kasus.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: