Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri Josep Borrell mengatakan hal itu dalam pertemuan antara para pemimpin Uni Eropa, seperti dikutip dari
Euro News, Selasa (31/5).
Borrell mengatakan embargo akan memaksa Kremlin untuk menawarkan minyak mentah dengan harga lebih rendah kepada pihak lain daripada biasanya, sehingga akan merugikan Rusia, di mana minyak dan gas adalah mesin utama ekonomi Rusia.
Borrell dengan sangat percaya diri mengatakan bahwa bagaimana pun negara-negara Eropa adalah klien paling penting bagi Rusia, sehingga sanksi akan membuat Rusia kehilangan banyak pemasukan.
"Sanksi ini tujuan adalah membuat Rusia memiliki lebih sedikit sumber daya keuangan untuk memberi makan mesin perangnya," kata Borrell.
Pada Senin (30/5) para pemimpin blok itu menyetujui paket sanksi, yang diperkirakan akan memotong impor minyak Rusia dari UE lebih dari dua pertiga.
"Saya pikir gas harus ada dalam paket ketujuh, tetapi saya juga realistis," Perdana Menteri Estonia Kaja Kallas mengatakan hal itu dalam pertemuan Senin.
Menurutnya, blok itu harus memberlakukan sanksi putaran ketujuh terhadap Rusia, dengan langkah-langkah hukuman termasuk langkah-langkah terhadap impor gas. Namun, ia juga menyadari masih banyak negara Uni Eropa, seperti Jerman, yang bergantung pada impor gas Rusia untuk kebutuhan energi mereka.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: