Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Lavrov: Pasokan Senjata AS ke Kiev Berisiko Hadirkan Pihak Ketiga dalam Perang Rusia-Ukraina

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 02 Juni 2022, 14:06 WIB
Lavrov: Pasokan Senjata AS ke Kiev Berisiko Hadirkan Pihak Ketiga dalam Perang Rusia-Ukraina
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov/Net
rmol news logo Pasokan peluncur roket canggih AS ke Ukraina akan meningkatkan risiko munculnya pihak ketiga yang ikut terseret ke dalam konflik.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan hal itu dalam pernyataannya pada Rabu (1/5). Ketika itu menanggapi pertanyaan wartawan di Arab Saudi tentang rencana AS untuk menyediakan Ukraina dengan sistem roket canggih yang dapat menyerang Rusia dengan presisi pada sasaran jarak jauh atau dikenal sebagai MLRS.

“Risiko seperti itu, tentu saja, ada. Apa yang dituntut oleh rezim Kiev, dan secara tegas, secara ekonomi… dari para pendukung Baratnya. Pertama, itu melampaui kesopanan dan komunikasi diplomatik, dan kedua, itu adalah provokasi langsung untuk melibatkan Barat dalam permusuhan,” kata Lavrov, sesuai dengan Ria Novosti.

Mestinya, para politisi Barat memahami hal tersebut sebelum benar-benar mengirimkan bantuan persenjataannya.

“Tidak semua orang, sejujurnya, di Uni Eropa, terutama di bagian utaranya. Ada politisi yang siap menggunakan kegilaan ini untuk memenuhi ambisi mereka," tambah Lavrov.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengemukakan nada yang sama bahwa pasokan senjata akan membuat situasi semakin rumit. AS telah "menambahkan bahan bakar ke api" dengan memasok senjata ke Kiev, menimbulkan resiko munculnya pihak ketiga dalam konflik Ukraina-Rusia.

Pekov mengatakan hal ini sebagai tanggapan atas keputusan Presiden AS Joe Biden untuk menyediakan sistem rudal yang lebih canggih ke Ukraina, seperti dilaporkan CNN.

"Kami percaya bahwa Amerika Serikat dengan sengaja dan rajin, menambahkan bahan bakar ke api," kata Peskov kepada wartawan, Rabu.

Pihak berwenang Ukraina telah lama meminta Amerika Serikat untuk memasok sistem roket jarak menengah berteknologi tinggi. Biden mengabulkannya dengan mengeluarkan pengumuman pada Rabu bahwa AS sepakat memberikan bantuan tambahan dengan menyediakan Ukraina "sistem roket dan amunisi yang lebih canggih".

“Pasokan seperti itu berarti tidak mendukung upaya negosiasi kami, tidak berkontribusi pada kesediaan kepemimpinan Ukraina untuk melanjutkan negosiasi damai dengan kami,” tegas Peskov.

Peskov juga menambahkan Kremlin tidak mempercayai kata-kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bahwa Kyiv tidak akan menggunakan sistem peluncuran roket ganda untuk menyerang wilayah Rusia jika mereka menerimanya dari AS. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA