Direktur Perlindungan WNI Kemlu, Judha Nugraha mengatakan pemerintah Indonesia telah menyampaikan keprihatinan atas penembakan massal yang marak terjadi di Amerika.
Menyikapi hal tersebut, Konsulat Jenderal RI (KJRI) di Amerika melakukan koordinasi dengan otoritas keamanan setempat, komunikasi dengan komunitas masyarakat, dan pemuka masyarakat Indonesia di sana.
"Menyampaikan imbauan ke masyarakat kita di AS untuk tetap tenang namun meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian," kata Judha.
"Jangan jalan sendirian, gunakan
body system, kemudian laporkan segera ke otoritas setempat dan perwakilan RI setempat jika terjadi tindakan kekerasan, aksi kriminal dan kegawatdaruratan," tambahnya.
Lebih lanjut, Judha mengingatkan agar setiap WNI untuk melaporkan diri lewat portal Peduli WNI guna meningkatkan respons dari perwakilan Indonesia.
Sementara itu, pada Rabu (1/6), telah terjadi tiga aksi penembakan di lokasi berbeda. Penembakan pertama terjadi di Walmart di Pittson, Pennsylvania yang membuat satu orang meninggal dunia.
Pada hari yang sama, penembakan terjadi di Grant High School di Valley Glen, Los Angeles, California dan kompleks kampus Rumah Sakit St. Francis di Tulsa, Oklahoma.
Dari tiga insiden tersebut, Judha menyebut KJRI di Los Angeles, New York, dan Houston telah mengonfirmasi tidak adanya korban WNI.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: