Setelah digulingkan lewat mosi tidak percaya pada April, Khan telah menyerukan digelarnya pemilu. Ia juga memobilisasi aksi anti-pemerintah secara besar-besaran.
Ia kemudian digantikan oleh Shehbaz Sharif dari Partai Liga Muslim Pakistan-Nawaz.
"Kita akan melihat apakah mereka mengizinkan menuju pemilihan melalui cara hukum dan konstitusional, jika tidak negara ini akan menuju perang saudara," kata Khan dalam wawancara dengan
Bol News pada Rabu (1/6).
Ketua Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) itu juga mengatakan sedang menunggu keputusan Mahkamah Agung terkait permohonan partainya untuk memberikan perlindungan kepada para pengunjuk rasa.
Pada pekan lalu, Khan memimpin rencana ribuan pendukung PTI untuk melakukan aksi duduk di Islamabad sampai pemilu diumumkan. Tetapi rencana tersebut dibatalkan di beberapa menit terakhir.
Namun, dia mengancam akan menggelar protes setelah enam hari jika pemerintah gagal memberikan tanggal untuk pemilihan cepat.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: