Menteri Keuangan Swedia Mikael Damberg mengatakan bantuan akan dikirim dalam bentuk rudal anti-kapal, senjata ringan, senjata anti-tank ringan serta bantuan keuangan.
“Bantuan ini dapat menopang potensi pertahanan Ukraina, yang sekarang berada dalam situasi yang serius. Mendukung Ukraina adalah masalah solidaritas dan cukup penting untuk keamanan Swedia,†kata Damberg pada konferensi pers bersama dengan Menteri Pertahanan Swedia Peter Hultqvist, seperti dikutip dari
RT, Kamis (2/6).
Menurut Hultqvist, Ukraina telah meminta dukungan politik, keuangan, dan militer untuk meningkatkan kemampuan pertahanannya dan menangkis pasukan Rusia untuk waktu yang lama. Pada bulan Februari, Stockholm mengakomodasi permintaan ini, mengirimkan perlengkapan militer yang mencakup 5.000 senjata anti-tank, helm, dan pelindung tubuh.
"Paket baru, bagaimanapun, akan mencakup tidak hanya senapan semi-otomatis Barrett M82 dengan amunisi dan 5.000 senjata anti-tank lainnya, tetapi juga rudal anti-kapal Robot 17, senjata yang secara khusus diminta oleh Kiev," kata Hultqvist.
“Pemerintah telah mengusulkan agar Swedia membantu Ukraina dengan Robot 17, senapan otomatis Barrett M82 dengan amunisi, 5.000 senjata anti-tank lainnya, dan sarana keuangan tambahan yang akan digunakan untuk dana yang telah dibentuk NATO untuk mendukung angkatan bersenjata Ukraina,†tambahnya.
“Rudal anti-kapal adalah sesuatu yang secara khusus diminta oleh Ukraina. Robot 17 adalah sistem yang sangat mumpuni yang akan membantu meningkatkan kemampuan Ukraina untuk melawan invasi ilegal Rusia yang tidak beralasan," kata dia lagi.
Sementara itu, Mikael Damberg menunjukkan bahwa krisis di Ukraina tetap sangat serius. Oleh karena itu, menteri keuangan Swedia telah mengumumkan paket bantuan ekonomi sebesar 578 juta krona (59 juta dolar AS), yang akan diterima oleh Bank Sentral Ukraina. 6,1 juta dolar lainnya diusulkan untuk dikirim ke dana yang didirikan oleh NATO.
Pemerintah Swedia juga bermaksud untuk menyalurkan lebih dari 10 juta dolar AS ke sektor sipil Ukraina.
“Ini mungkin mencakup peralatan pemadam kebakaran, kendaraan, tenda, dan peralatan medis,†kata Damberg.
Swedia dan Finlandia sebelumnya juga telah secara resmi mendaftar untuk bergabung dengan NATO di tengah konflik di Ukraina.
Meskipun niat kedua negara disambut hangat oleh Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg, tawaran mereka secara efektif diblokir oleh Turki, dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menuduh bahwa Swedia dan Finlandia mendukung “organisasi teroris Kurdi.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: