Perusahaan yang berbasis di Maryland itu telah beroperasi di Rusia selama 25 tahun, tetapi mengatakan sanksi AS dan Inggris telah membuat tidak mungkin untuk melanjutkan bisnis, seperti dikutip dari
AFP.Pada Jumat (3/5) Marriott mengatakan akan menghentikan semua operasionalnya, baik pembukaan hotel baru di negara itu serta pengembangan dan investasi masa depan di Rusia.
“Kami berpandangan bahwa pembatasan AS, Inggris, dan UE yang baru diumumkan akan membuat Marriott tidak mungkin terus beroperasi atau mewaralabakan hotel di pasar Rusia,†kata perusahaan itu Jumat dalam sebuah pernyataan.
“Oleh karena itu, kami telah membuat keputusan untuk menangguhkan semua operasi Marriott International di Rusia,†tambahnya.
Sebelumnya, Marriott mengumumkan penutupan kantornya di Moskow pada Maret lalu.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: