Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Burger King Terjebak dalam Jaringan Hukum yang Rumit, Menggagalkan Upaya Keluar dari Rusia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 04 Juni 2022, 12:45 WIB
Burger King Terjebak dalam Jaringan Hukum yang Rumit, Menggagalkan Upaya Keluar dari Rusia
Ilustrasi/Net
rmol news logo Rusia harus kehilangan rekanan bisis makanan cepat saji Burger King. Namun, untuk yang ini memiliki masalah yang berbeda dibanding kehilangan bisnis lainnya.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Struktur hukum kontrak waralaba usaha patungan membuat perusahaan itu tidak mungkin menutup sekitar 800 restorannya di seluruh Rusia.

Burger King menghentikan dukungan perusahaan untuk lokasinya di Rusia pada Maret lalu. Perusahaan induk Restaurant Brands International Inc (RBI) (QSR.TO), yang dibentuk pada tahun 2014 ketika Burger King bergabung dengan Tim Hortons, mengatakan pada 17 Maret bahwa mereka mencoba menjual sahamnya dalam usaha patungan tersebut.

Namun, sanksi saat ini oleh negara-negara barat terhadap Rusia secara tajam membatasi kumpulan pembeli yang mungkin, kata satu orang yang mengetahui masalah tersebut.

Tidak seperti saingannya McDonald's Corp (MCD.N), yang memiliki sebagian besar lokasinya di Rusia, dan yang berencana untuk menjualnya ke pewaralaba yang sudah ada, induk Burger King yang berbasis di Toronto tidak memiliki restoran sendiri di Rusia.

“Hanya ada suasana kontrak dan hukum yang sangat kompleks saat ini yang membuat pewaralaba dan pemilik waralaba di Rusia tidak memiliki pilihan yang baik,” kata Liz Dillon, mitra di Lathrop GPM di Minneapolis.

Menurut surat terbuka 17 Maret kepada karyawan dari Presiden RBI International David Shear, RBI memegang 15 persen saham di Burger King Russia Ltd, perusahaan patungan Rusia-nya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA