Uji coba dilakukan sehari setelah Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS) mengakhiri latihan militer bersama. Latihan itu melibatkan kapal induk Amerika untuk pertama kalinya dalam lebih dari empat tahun.
Menurut Kepala Staf Gabungan Korea Selatan, sedikitnya delapan rudal ditembakkan dari daerah Sunan di ibukota Korea Utara, Pyongyang.
Menteri Pertahanan Jepang Nobuo Kishi juga mengatakan Korea Utara telah meluncurkan beberapa rudal, dan menyebut tindakan itu tidak dapat ditoleransi.
Kishi mengatakan setidaknya satu rudal memiliki lintasan variabel, yang menunjukkan bahwa ia dapat bermanuver untuk menghindari pertahanan rudal.
Menurut Michael Duitsman dari James Martin Center for Nonproliferation Studies (CNS) yang berbasis di AS, uji coba tersebut tampaknya menjadi tes tunggal terbesar yang pernah dilakukan oleh Korea Utara.
Sejumlah besar rudal juga menunjukkan latihan militer atau unjuk kekuatan, daripada uji teknologi baru.
Dalam beberapa pekan terakhir, Korea Utara telah menguji coba berbagai rudal, termasuk rudal balistik antarbenua (ICBM) terbesarnya, Hwasong-17.
Uji cova terakhir Korea Utara adalah pada 25 Mei, ketika meluncurkan tiga rudal setelah Presiden AS Joe Biden mengakhiri tur Asia.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: