Menurut Arestovic, dukungan Jerman untuk Ukraina lebih lemah daripada yang diharapkan Kiev. Ia bahkan mengklaim bahwa dia tidak tahu apakah 5.000 helm yang dijanjikan oleh negara Uni Eropa pada Januari itu benar-benar tiba atau tidak.
“Kami berjuang untuk memahami apa yang (kami terima dari Jerman),†kata Arestovic, seperti dikutip dari
RT, Selasa (7/6).
“Untuk saat ini, saya masih ingin melihat 5.000 helm itu," katanya.
Meski mengakui bahwa Berlin memang mengirim beberapa senjata, termasuk peluncur granat dan rudal anti-tank ke Ukraina, Arestovic mengatakan dia harus memeriksanya bersama kementerian pertahanan untuk mendapatkan daftar yang tepat.
Berlin telah menawarkan untuk mengirim 5.000 helm ke Ukraina pada Januari, sebelum Rusia melancarkan serangannya ke negara itu.
Pemerintah Jerman dinilai lebih lamban membantu memasok persenjataan untuk Ukraina dibandingkan AS dan Inggris, yang telah menerbangkan pengiriman besar rudal anti-tank dan anti-pesawat ke Kiev.
Berlin mengatakan, pada saat itu, pihaknya memiliki kebijakan untuk tidak meningkatkan konflik dengan pasokan senjata dan meragukan klaim sebelumnya oleh Washington bahwa Rusia akan meluncurkan serangan besar-besaran terhadap tetangganya. Tawaran peralatan pelindung disambut dengan penghinaan di Kiev.
Ukraina dan Jerman memiliki hubungan diplomatik yang tegang karena Kiev menilai dukungan Berlin untuk mereka kurang memadai.
Duta Besar Ukraina untuk Jerman Andrey Melnik kerap membuat pernyataan yang meremehkan tentang negara tuan rumah dan kepemimpinannya. Dia dengan terkenal menyebut kanselir Jerman "seorang liverwurst - sosis - yang tersinggung" dalam satu pertengkaran sengit.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: