Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Korupsi Alat Tes Covid, Menkes Vietnam dan Walikota Hanoi Diringkus Polisi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Rabu, 08 Juni 2022, 08:46 WIB
Korupsi Alat Tes Covid, Menkes Vietnam dan Walikota Hanoi Diringkus Polisi
Alat tes yang dipasok oleh Viet A Technology Corporation/Net
rmol news logo Dua pejabat tinggi Vietnam ditangkap pihak kepolisian menyusul tuduhan keterlibatan keduanya dalam skandal alat tes virus corona senilai 170 juta dolar AS (sekitar 2,4 triliun rupiah).

Penangkapan Menteri Kesehatan Ngoc Anh dan Walikota Hanoi Nguyen Thanh Long diumumkan Kementerian Keamanan Publik Vietnam, Selasa (7/6) waktu setempat.

Penangkapan kedua pejabat itu terjadi ketika Vietnam meningkatkan gerakan anti-korupsi setelah skandal Viet A, di mana para pejabat disuap untuk memasok rumah sakit dengan alat tes Covid-19 yang sangat mahal.

"Kementerian Keamanan Publik mengeluarkan surat perintah penangkapan Selasa malam untuk menteri kesehatan Ngoc Anh atas tuduhan melanggar peraturan tentang pengelolaan dan penggunaan aset negara, menyebabkan kerugian dan pemborosan selama masa jabatannya sebagai menteri ilmu pengetahuan dan teknologi," menurut sebuah pernyataan di situs web kementerian keamanan publik, seperti dikutip dari AFP, Rabu (8/6).

"Setelah disetujui oleh Kejaksaan Agung, Kementerian Keamanan Publik telah melaksanakan keputusan dan perintah sesuai dengan hukum," tambah pernyataan di situs tersebut.

Keduanya juga sudah dicopot dari keanggotaan Partai Komunis pada hari Senin, sebelum keduanya resmi ditetapkan sebagai tersangka.

Beberapa pejabat Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) provinsi lainnya telah ditangkap dalam beberapa bulan terakhir karena keterlibatan dan persetujuan mereka dalam membuat, memproduksi, dan menggunakan alat uji virus corona Viet A.

Direktur Jenderal Viet A, Phan Quoc Viet, menghadapi tuduhan menyuap pejabat kesehatan untuk menjual peralatan perusahaan ke rumah sakit dan CDC provinsi dengan harga yang jauh lebih tinggi daripada biaya produksi, menghasilkan 172 juta - 34 juta dolar di antaranya digunakan kembali untuk penyuapan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA