Selamat Idul Fitri
Selamat Idul Fitri Mobile
Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pakar: Rusia Sudah Berusaha, Tapi Peluang Perdamaian di Ukraina dalam Waktu Dekat Sangat Tipis

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 09 Juni 2022, 11:58 WIB
Pakar:  Rusia Sudah Berusaha, Tapi Peluang Perdamaian di Ukraina dalam Waktu Dekat Sangat Tipis
Pertemuan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dan Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu pada Rabu 8 Juni 2022/Net
rmol news logo Pertemuan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dan Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu pada Rabu (8/6) menunjukkan sinyal penting hubungan bilateral kedua negara berjalan pada tingkat normal.

Politisi dan ekonom Aydin Sezer, yang juga mantan perwakilan perdagangan Turki untuk Rusia, mengatakan Turki mampu bersikap bijak bagi dua negara yang saat ini tengah bertikai.

"Kontak Cavusoglu-Lavrov merupakan indikasi penting bahwa hubungan antara Rusia dan Turki berjalan normal," katanya, sebagaimana dikutip dari TASS.

“Dari sudut pandang keragaman, penting juga bahwa pertemuan itu, selain hubungan bilateral, mencakup isu-isu regional. Ini terlihat dengan baik di hadapan delegasi militer Rusia,” kata Sezer.

Turki melihat krisis biji-bijian tidak hanya melalui mata Ukraina. Ini juga mempertimbangkan sudut pandang Rusia. Sezer melihat sejauh ini Rusia sudah menunjukkan ia dapat bekerja sama dengan baik.

Berdasarkan hal itu, Ankara telah menjelaskan perlunya mencabut embargo Barat terhadap ekspor pertanian dari Rusia, serta pembatasan Rusia dalam logistik, asuransi, dan perbankan.

Sementara Turki terus berupaya menjadi penengah bagi konflik Ukraina,  Sezer melihat bahwa peluang untuk melihat kemajuan apa pun menuju pembentukan perdamaian di Ukraina dalam waktu dekat sangat tipis.

Ini karena adanya peran Inggris dan AS, menurutnya.
"Pengaruh kepemimpinan Inggris dan AS terhadap Presiden Ukraina Vladimir Zelensky adalah alasannya. Ini menjelaskan mengapa dia membuat pernyataan yang kontradiktif mengenai pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin," tambahnya.

Ia juga memberikan apresiasinya pada sikap Lavrov yang dengan tenang mampu menjawab pertanyaan kritis seorang wartawan Ukraina selana konferensi pers di Ankara. "Sangat penting bahwa Lavrov membiarkan seorang jurnalis Ukraina mengajukan pertanyaan. Itu adalah pendekatan profesional," katanya.

Lavrov dan Cavusoglu mengadakan pembicaraan di kompleks kepresidenan di Ankara pada Rabu. Berbicara pada konferensi pers setelah itu Lavrov dan Cavusoglu mengatakan kepada media bahwa selama pembicaraan mereka, yang produktif dan bermanfaat, mereka membahas Ukraina, Suriah, Afghanistan dan Libya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA