Menteri Pertahanan China Wei Fenghe mengeluh kepada mitranya Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin tentang paket senjata terbaru AS, bahwa penjualan itu sangat merusak kedaulatan dan kepentingan keamanan China.
"China dengan tegas menentang dan mengutuk keras itu, dan pemerintah serta militer China akan dengan tegas menghancurkan setiap plot kemerdekaan Taiwan dan dengan tegas menjaga reunifikasi tanah air,†kata Wei kepada Austin dalam sebuah pertemuan di Singapura, Jumat (10/6).
Sejauh ini, Washington adalah pendukung dan sumber senjata terkuat Taiwan. Undang-undang AS mengharuskan perlindungan untuk Taiwan dari setiap ancaman, dan memperlakukan ancaman itu sebagai masalah yang sangat memprihatinkan, seperti dikutip dari
Global Times.AS pada Rabu mengumumkan paket senjata terbaru untuk Taiwan, yaitu penjualan suku cadang untuk kapal angkatan laut Taiwan dengan perkiraan biaya 120 juta dolar AS.
Austin mengatakan paket tersebut akan berkontribusi pada keberlanjutan armada kapal Taiwan, meningkatkan kemampuannya untuk menghadapi ancaman saat ini dan masa mendatang.
Wei juga memperingatkan agar tidak 'menggunakan Taiwan untuk mengendalikan China'. Demi untuk menjaga hubungan baik antara China-AS, Washington mestinya tidak ikut campur dalam urusan internal China atau merugikan kepentingan China.
Wei dan Austin bertemu di sela-sela Dialog Shangri-La, sebuah
konferensi keamanan regional yang diadakan setiap tahun di Singapura.
Juru bicara Kementerian Pertahanan China Wu Qian menegaskan usai pertemuan Wei dan Austin bahwa China akan menanggapi setiap langkah menuju kemerdekaan formal Taiwan. Ia mengutip kata-kata Wei, bahwa China akan 'menghancurkan langkah itu dengan harga berapa pun, termasuk perang'.
Wu juga menuduh 'kekuatan asing' menimbulkan masalah di Laut China Selatan. Beijing akan dengan tegas melawan segala upaya yang merugikan kepentingan China.
Pernyataan apa pun tentang Taiwan akan ditanggapi dengan nada agresif oleh China terutama bila yang menyampaikannya adalah AS. Mengindikasikan bagaimana China tidak bisa mempercayai AS tentang hal yang menyangkut Taiwan.
China dan Taiwan berpisah selama perang saudara pada tahun 1949 dan
China mengancam akan menggunakan kekuatan untuk menarik lagi pulau itu.
Austin mengatakan AS tetap berkomitmen pada kebijakan lama di Taiwan dan menegaskan kembali pentingnya perdamaian dan stabilitas di Selat (Taiwan), menentang perubahan sepihak terhadap status quo, dan meminta (China) untuk menahan diri dari tindakan destabilisasi lebih lanjut terhadap Taiwan.
Taiwan dan Laut Cina Selatan telah menjadi poin utama pertikaian antara kedua belah pihak, meskipun mereka juga berselisih karena dorongan China untuk memperluas pengaruh militernya ke Samudra Hindia dan sekitarnya.
Baru-baru ini, AS dan sekutunya telah mengeluhkan tindakan China di wilayah udara internasional terhadap pesawat pengintai dan mengatakan China telah membahayakan awak penerbangan mereka.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: