Begitu yang dikatakan oleh Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin ketika menghadiri Shangri-La Dialogue di Singapura pada Sabtu (11/6).
Dalam kesempatan itu, Austin menyoroti ketagangan di Laut China Selatan dan Timur, khususnya yang meningkat akibat perluasan armada penangkapan ikan China.
Menurut Austin, China menggunakan pos terdepan di pulau-pulau buatan yang dilengkapi dengan persenjataan canggih di Laut China Selatan untuk memajukan klaim maritim ilegalnya.
Sementara itu, China juga terus memperkuat posisinya di sepanjang perbatasan yang dibaginya dengan India.
“Negara-negara Indo-Pasifik seharusnya tidak menghadapi intimidasi politik, paksaan ekonomi, atau pelecehan oleh milisi maritim,†lanjut Austin, seperti dikutip
Anadolu Agency.
"AS akan mempertahankan kehadiran aktif kami di Indo-Pasifik bersama mitra," tambahnya.
Dalam beberapa tahun terakhir lebih fokus pada kawasan Asia-Pasifik, menopang dukungan bilateral dan multilateral karena berusaha menahan pengaruh Beijing yang semakin besar.
Selain aliansi intelijen Five Eyes (terdiri dari Australia, Kanada, Selandia Baru, Inggris, dan AS), Washington juga memimpin Quad yang mencakup Jepang, Australia, dan India.
Washington juga menandatangani pakta AUKUS tahun lalu dengan Inggris dan Australia yang membuka jalan bagi Canberra untuk memperoleh kapal selam bersenjata nuklir.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: