Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ratusan Kelompok HAM Desak PBB Pecat Michelle Bachelet, Dianggap Gagal Tangani Krisis Uighur Sampai Tibet

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Minggu, 12 Juni 2022, 08:48 WIB
Ratusan Kelompok HAM Desak PBB Pecat Michelle Bachelet, Dianggap Gagal Tangani Krisis Uighur Sampai Tibet
Komisaris Tinggi PBB untuk HAM, Michelle Bachelet/Net
rmol news logo Sebanyak lebih dari 230 kelompok Uighur, Tibet, Mongolia Selatan, Hong Kong, dan kelompok hak asasi manusia lainnya membuat petisi pemecatan Komisaris Tinggi PBB untuk HAM, Michelle Bachelet.

Lewat petisi tersebut, mereka menuding Bachelet telah menutupi kekejaman HAM pemerintah China termasuk ketika ia melakukan kunjungan ke Xinjiang.

Sejak menjabat pada 2005, Bachelet dnilai telah menyia-nyiakan kesempatan langka, termasuk melakukan kunjungan ke Xinjiang untuk mempromosikan pelanggaran HAM yang dilakukan otoritas China, termasuk genosida di Turkistan Timur.

Bachelet juga lalai menawarkan satu rekomendasi khusus untuk mengatasi gawatnya krisis hak asasi manusia

"Kegagalan hina untuk meminta pertanggungjawaban pemerintah China atas kejahatannya terjadi meskipun ada seruan yang belum pernah terjadi sebelumnya," bunyi petisi tersebut.

Kelompok-kelompok HAM juga menyoroti langkah Bachelet yang berulang kali menyebut kamp-kamp interniran yang terkenal kejam dengan istilah Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kejuruan (VETC) pemerintah China.

"Selama empat tahun masa jabatannya, Bachelet sepenuhnya diam tentang krisis hak asasi manusia yang menyelimuti Tibet dan bahkan gagal meminta akses," kata mereka lagi.

Di samping itu, mereka juga mengatakan Bachelet tidak mengunjungi Hong Kong dan gagal mengutuk kampanye menolak pemerintah China untuk menghancurkan HAM dan demokrasi di kota.

Bachelet juga tidak menyebutkan Mongolia Selatan, meskipun pihak berwenang China terlibat dalam serangan luas terhadap identitas Mongolia dan protes massal yang belum pernah terjadi sebelumnya di Mongolia Selatan pada tahun 2020. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA