Hal itu dikatakan oleh Perdana Menteri Taiwan Su Tseng-chang kepada wartawan pada Minggu (12/6). Ia mengatakan Taiwan tidak ingin menutup pintu pada China.
"Selama ada kesetaraan, timbal balik dan tidak ada prasyarat politik, kami bersedia untuk terlibat dalam niat baik dengan China," ujarnya, seperti dimuat
Reuters.
"Taiwan tidak ingin menutup pintu ke China. (Meski) China telah menggunakan berbagai cara untuk menindas dan memperlakukan Taiwan secara tidak wajar," jelasnya.
Pernyataan itu muncul setelah Menteri Pertahanan China Wei Fenghe mengatakan Beijing berusaha untuk melakukan penyatuan kembali secara damai dengan Taiwan. Meski juga mengakui memiliki opsi lain.
China mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya. Sementara Taiwan memiliki pemerintahan sendiri. Dalam beberapa waktu terakhir, China meningkatkan tekanan politik dan militer untuk membuat pulau itu menerima kedaulatannya.
China telah menolak untuk berbicara dengan Tsai sejak dia pertama kali terpilih pada tahun 2016, melihatnya sebagai separatis yang telah menolak untuk menerima bahwa China dan Taiwan adalah bagian dari "satu China".
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: