“Saya menyambut baik bahwa Swedia telah mulai mengubah undang-undang kontra-terorismenya. Swedia akan memastikan bahwa kerangka hukum untuk ekspor senjata akan mencerminkan status masa depan sebagai anggota NATO dengan komitmen baru kepada sekutu,†kata Stoltenberg dalam konferensi pers dengan Perdana Menteri Swedia Magdalena Andersson, Senin.
Saat berkunjung ke Finlandia sehari sebelumnyha, Stoltenberg mengatakan bahwa kekhawatiran Turki tentang terorisme sehingga ia menentang keanggotaan NATO Finlandia dan Swedia, adalah sah.
“Ini adalah kekhawatiran yang sah. Ini tentang terorisme, ini tentang ekspor senjata,†kata Stoltenberg dalam konferensi pers bersama dengan Presiden Finlandia Sauli Niinisto saat mengunjunginya di kediaman musim panasnya di Naantali, Finlandia, Minggu.
Pertemuan untuk menyelesaikan perselisihan akan terus diupayakan oleh Swedia dan Finlandia kepada Turki, demi untuk langkah menuju NATO. Namun, Ankara mengaku belum menerima tanggapan apa pun atas tuntutannya, termasuk menghentikan dukungan untuk kelompok yang dianggap teroris oleh Turki, mencabut embargo senjata, dan mengekstradisi tersangka yang dicarinya.
Setiap tawaran untuk bergabung dengan NATO membutuhkan dukungan dari 30 anggotanya. Turki, yang telah menjadi sekutu NATO selama lebih dari 70 tahun, mengatakan tidak akan mengubah pandangannya kecuali negara-negara Nordik mengambil “langkah nyata†tentang keprihatinannya.
PM Andersson mengatakan Swedia menanggapi kekhawatiran Turki dengan sangat serius.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: