Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Beijing: Pasifik Tak Boleh Jadi Medan Perang Antara AS dan China

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Selasa, 14 Juni 2022, 14:53 WIB
Beijing: Pasifik Tak Boleh Jadi Medan Perang Antara AS dan China
Wakil Menteri Luar Negeri China Xie Feng/Net
rmol news logo Upaya China untuk mendekati negara-negara Pasifik telah meningkatkan kekhawatiran Amerika Serikat (AS). Tetapi Beijing menegaskan Indo-Pasifik seharusnya tidak boleh menjadi medan perang antara Amerika Serikat (AS) dan China.

Berbicara dalam wawancara di televisi pada Jumat (10/6), Wakil Menteri Luar Negeri China Xie Feng menyoroti upaya Beijing untuk mempertahankan pakta keamanan dengan negara-negara Pasifik keika Menteri Luar Negeri Wang Yi melakukan kunjungan awal bulan ini. Namun langkah tersebut memicu reaksi balik dari Amerika Serikat, Australia, dan Jepang.

Meskipun Wang gagal mendapatkan dukungan untuk mengamankan pakta pertahanan dengan 10 negara Pasifik, Xie mengatakan China telah memenangkan dukungan dari kawasan.

“Mereka memuji China dari lubuk hati mereka sebagai mitra yang baik dan teman sejati, berjanji untuk mematuhi prinsip satu-China, dan sangat percaya bahwa mengembangkan hubungan dengan China akan membantu mereka berdiri di sisi yang benar dalam sejarah,” ujarnya, seperti dikutip The Star.

Xie menuturkan, kerjasama dengan China telah mewujudkan manfaat yang solid bagi kawasan, mulai dari pengurangan kemiskinan dan perubahan iklim hingga pembangunan infrastruktur dan pertanian.

Sementara itu, Xie menuduh AS dan sekutu-sekutunya yang justru sudah lama mengabaikan kawasan Pasifik. Alih-alih, mereka menggunakan kawasan tersebut sebagai pion dalam persaingan geopolitik.

“Kawasan Pasifik Selatan harus menjadi panggung besar bagi semua pihak untuk melakukan kerja sama, bukan ring tinju untuk zero-sum games," tandasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA