Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Amankan Pasokan Domestik, UEA Blokir Ekspor Gandum India

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 16 Juni 2022, 07:29 WIB
Amankan Pasokan Domestik, UEA Blokir Ekspor Gandum India
Ilustrasi/Net
rmol news logo Uni Emirat Arab akan menerima pasokan gandum berdasarkan perjanjian dengan India. Pemerintah  mengatakan pengiriman itu hanya untuk keperluan domestik, dan Kementerian Keuangan telah memberlakukan penghentian ekspor dan re-ekspor gandum dan tepung terigu yang diproduksi dari India itu selama empat bulan ke depan.

Mengutip Kementerian Ekonomi, Kantor berita negara WAM melaporkan pada Rabu (15/6) bahwa penangguhan dilakukan sebagai upaya untuk mengamankan pasokan domestik karena gangguan arus perdagangan global. Resolusi ini berlaku untuk semua varietas gandum, termasuk gandum keras, biasa, dan lunak, serta tepung terigu.

“Perusahaan yang ingin mengekspor atau mengekspor kembali gandum dan tepung terigu varietas asal India, yang diimpor ke negara itu sebelum 13 Mei, harus mengajukan permintaan kepada kementerian untuk mendapatkan izin ekspor,” kata kementerian, seraya menambahkan bahwa India telah menyetujui ekspor gandum ke UEA hanya untuk konsumsi domestik.

India sudah melarang ekspor gandum sebulan lalu, kecuali ke negara-negara yang didukung oleh letter of credit yang sudah ada sebelumnya dan mereka yang ingin memastikan keamanan pangan. Sejak itu, India mengizinkan pengiriman 469.202 ton gandum.

Pembatasan terbaru yang diperkenalkan oleh kedua negara datang di tengah gangguan ekstrim dalam pasokan makanan global, yang telah diperburuk oleh konflik Rusia-Ukraina. Kedua negara adalah eksportir gandum global utama.

UEA dan India menandatangani pakta perdagangan dan investasi yang luas pada bulan Februari, yang dikenal sebagai Perjanjian Perdagangan Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA).

CEPA berusaha untuk memotong semua tarif barang-barang negara dan bertujuan untuk meningkatkan perdagangan tahunan mereka menjadi 100 miliar dolar AS dalam waktu lima tahun. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA