Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Buku "Maroko, Potensi Perubahan Transformatif", Soroti Kemajuan Sosial-Ekonomi Kerajaan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Jumat, 17 Juni 2022, 19:27 WIB
Buku "Maroko, Potensi Perubahan Transformatif",  Soroti Kemajuan Sosial-Ekonomi Kerajaan
Peluncuran buku "Maroko, Potensi Perubahan Transformatif" karya Noureddine Obad/Net
rmol news logo Sebuah buku baru yang ditulis oleh pakar pembangunan sosial-ekonomi, Noureddine Obad, dipresentasikan baru-baru ini pada upacara yang diselenggarakan oleh Swiss Press Club di Jenewa.

Buku berjudul “Maroko, Potensi Perubahan Transformatif” menyoroti kemajuan sosial-ekonomi yang dicapai oleh Kerajaan, termasuk di provinsi selatannya.

Presentasi buku dimoderatori oleh Pr. Henri Louis Vedie, ekonom Prancis, profesor emeritus di HEC Paris, dan dihadiri oleh sekitar seratus orang, termasuk Duta Besar Maroko di Bern dan Jenewa, Kepala Rabbi Jenewa, beberapa diplomat asing, dan warga negara Maroko yang tinggal di Konfederasi Swiss.

Presentasi diikuti dengan pertukaran yang bermanfaat antara penulis dan penonton, yang menimbulkan pertanyaan yang relevan tentang proses pengembangan Kerajaan.

Penulis buku ini adalah seorang spesialis Swiss-Maroko dalam pembangunan sosial-ekonomi yang menetap di Swiss.

Berbicara pada kesempatan ini, penilis menelusuri kembali jalan yang diambil oleh Maroko selama dua dekade terakhir, Maroko yang menyimpan banyak energi dan potensi yang memungkinkannya untuk menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi dorongan dan pengembangan benua Afrika.

Penulis mencoba mengadopsi pendekatan asli, menggabungkan global dan sektoral, untuk menyoroti kemajuan besar dan pencapaian yang dibuat oleh Maroko di jalan menuju pembangunan selama 20 tahun terakhir.

“Maroko telah, selama 2 dekade terakhir, menerapkan prasyarat untuk lepas landas, dan hari ini pindah ke tahap lepas landas. Buku terbaru saya adalah kontribusi warga yang menyoroti kemajuan dan perkembangan Maroko selama 20 tahun terakhir,” katanya.

Ia kemudian mengutip kata-kata Alm. HM Raja Hassan II:

"Maroko adalah pohon yang akarnya turun ke Afrika dan bernafas melalui daunnya di Eropa," sebuah metafora yang sedang diwujudkan oleh visi HM Raja Mohammed IV di menuju benua Afrika.

Ekonomi Maroko sekarang memiliki kerangka ekonomi makro yang sehat yang kemungkinan besar merupakan pengungkit yang efektif untuk pencapaian tujuan pertumbuhan yang berkelanjutan. Penyebaran jaringan penting, yang terdiri dari pelabuhan, jalan raya, jembatan, rel kereta api, dan zona industri, menempatkan Maroko di pusat ekonomi regional, yang menempatkannya di peringkat pertama di Afrika Utara, ke-3 di Afrika, dan ke-6 di dunia Arab, papar sang penulis.

Ia juga menyoroti sektor pertanian Maroko, yang menurutnya menghadapi tiga tantangan utama; yaitu stabilitas penduduk pedesaan dan perjuangan melawan kemiskinan, perencanaan penggunaan lahan dan pembangunan regional, dan pembangunan berkelanjutan dalam hal pelestarian sumber daya air.

Untuk menjawab tantangan ini, pemerintah meluncurkan Green Maroko Plan pada April 2008 lalu, yang didasarkan pada dua pilar yang saling melengkapi yaitu untuk membuat sektor ini lebih kompetitif dan membantu petani kecil untuk membuat produk mereka kompetitif di pasar dunia.

"Maroko memiliki semua aset untuk memainkan perannya di benua Afrika dan untuk menjadi pusat integrasi industri masa depan," kata penulis.

Perkembangan 20 tahun terakhir telah memungkinkan Maroko mencapai tingkat ekonomi yang cukup untuk membantu modernisasi Afrika. Potensinya, sumber daya manusia dan alamnya, digunakan untuk menjawab tantangan pembangunan transformatif. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA