Berdiri di samping orangtuanya, Duterte-Carpio memberikan pidato yang berisi seruan untuk persatuan nasional, mengingat kampanye pemilu sebelumnya yang dinilai cukup memecah belah.
"Hari-hari ke depan mungkin penuh tantangan yang menuntut kita untuk lebih bersatu sebagai bangsa," ujarnya, seperti dikutip
Reuters.
"Jika kita semua meluangkan waktu sejenak untuk mendengarkan panggilan untuk melayani dan memutuskan untuk mengindahkan panggilan, saya percaya negara akan menuju masa depan harapan, keamanan, kekuatan, stabilitas, dan kemajuan," lanjutnya.
Sementara itu, pasangannya, Presiden terpilih Ferdinand Marcos Jr. yang menang dalam pemilu 9 Mei lalu dijadwalkan untuk dilantik pada 30 Juni.
Marcos juga tampak hadir di antara para tamu undangan di upacara pelantikan Duterte-Carpio.
Seperti ayahnya, Duterte-Carpio dilatih sebagai pengacara sebelum memasuki politik pada 2007, meski pada awalnya ia berencana untuk menjadi seorang dokter. Ia kemudian terpilih sebagai wakil walikota Davao.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: