Dalam postingannya, Volodin membenarkan pernyataannya, merujuk pada korupsi absolut, kejahatan yang merajalela, dan aturan oligarki di Ukraina, serta ekonomi negara yang hancur.
"Ukraina tidak memenuhi kriteria untuk bergabung dengan komunitas Eropa, atau diberikan pencalonan (UE)," tulis Volodin, seperti dikutip dari
TASS.
Ia mengklaim bahwa sebenarnya Eropa menyadari hal tersebut, tetapi keinginan mereka untuk melemahkan Rusia lebih kuat.
Barat gagal memerangi Rusia sampai Ukraina terakhir berdiri, itulah sebabnya Washington dan Brussel siap melakukan semua yang mungkin untuk menjaga operasi militer tetap berjalan. Menurut Volodin, keputusan untuk memberikan Ukraina pencalonan Uni Eropa juga dipengaruhi oleh ini.
"Nasib menyedihkan menanti Ukraina: karena pengambilan keputusan akan dilakukan secara resmi di Brussel, negara itu akan kehilangan semua kedaulatannya," tulis Volodin di saluran Telegramnya.
Presiden Rusia Vladimir Putin pada pertemuan Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg akhir pekan lalu, mengatakan bahwa Rusia tidak keberatan dengan aksesi Ukraina ke Uni Eropa.
"Uni Eropa bukanlah organisasi milier atau blok militer-politik, berbeda dengan NATO. Kami selalu mengatakan, sikap kami sangat konsisten dan menghormati pilihan mereka," katanya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: