Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kepala WHO Akui Percaya Virus Corona Berasal dari Laboratorium Wuhan China

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 23 Juni 2022, 17:07 WIB
Kepala WHO Akui Percaya Virus Corona Berasal dari Laboratorium Wuhan China
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom/Net
rmol news logo Teka-teki dari mana datangnya sumber virus corona belum juga terjawab, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan menyebut hipotesis soal asal-usul virus yang hingga kini sudah memakan korban 18 juta jiwa itu masih harus diteliti lebih jauh.

Namun, sebuah laporan terbaru menyebutkan bahwa secara pribadi Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom sebenarnya percaya pandemi Covid-19 dimulai setelah kebocoran dari laboratorium China.

Mengutip klaim sumber senior pemerintah, The Mail melaporkan bahwa kepala WHO baru-baru ini bercerita kepada seorang politisi senior Eropa bahwa penjelasan yang mungkin atas munculnya virus corona adalah kecelakaan di sebuah laboratorium di Wuhan, tempat infeksi pertama kali menyebar pada akhir 2019.

WHO pada awalnya dikritik karena pendekatannya yang dianggap terlalu memihak China atas pandemi, serta kesediaan untuk menerima protes Beijing bahwa klaim kebocoran laboratorium hanyalah 'teori konspirasi'.

Namun, dengan tidak adanya bukti kuat tentang penyebaran 'zoonosis' proses di mana virus berpindah dari hewan ke manusia organisasi tersebut sekarang mengambil sikap publik yang lebih netral.

Tedros sendiri sudah memperbarui pernyataannya terkait pandemi, dan berkata: "Kami belum memiliki jawaban tentang dari mana asalnya atau bagaimana virus itu memasuki populasi manusia "

 â€œMemahami asal usul virus sangat penting secara ilmiah untuk mencegah epidemi dan pandemi di masa depan," kata Tedros.

"Semakin lama, semakin sulit jadinya. Kita perlu mempercepat dan bertindak dengan rasa urgensi," ujarnya.

Tahun lalu, WHO membentuk Kelompok Penasihat Ilmiah untuk Asal Usul Patogen Novel untuk menguraikan studi mana yang diperlukan untuk mengidentifikasi asal-usul SARS-CoV-2 dan untuk menciptakan kerangka kerja global untuk mempelajari asal-usul patogen yang muncul dan muncul kembali.

Penyelidikan awal terhadap wabah oleh WHO ditentang keras oleh China, yang mengarah ke laporan yang menyimpulkan virus SARS-CoV-2 mungkin ditularkan ke manusia dari kelelawar melalui spesies lain yang tidak teridentifikasi.

Tetapi setelah 14 negara termasuk Inggris, AS, dan Australia mengkritik temuannya sebagai temuan yang sangat dikompromikan, Dr Tedros mengakui kekurangan laporan tersebut dan memerintahkan proses baru.

"Dr Tedros telah secara konsisten mengatakan semua hipotesis tetap di atas meja saat para ilmuwan melanjutkan pekerjaan mereka,"" kata juru bicara WHO. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA