Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ukraina dan Moldova Resmi Dapat Status Kandidat Anggota Uni Eropa

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Jumat, 24 Juni 2022, 09:29 WIB
Ukraina dan Moldova Resmi Dapat Status Kandidat Anggota Uni Eropa
Perdana Menteri Luksemburg Xavier Bettel/Net
rmol news logo Keinginan Ukraina dan Moldoba menjadi anggota Uni Eropa akhirnya terwujud setelah Dewan Eropa setuju untuk memberikan status kandidat kepada kedua negara selama pertemuan puncak Uni Eropa pada Kamis (23/6) waktu setempat.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Sebelumnya, Belgia telah mengatakan bahwa status itu akan menjadi tanda harapan besar bagi Kiev, tetapi, sampai sekarang, itu lebih merupakan isyarat simbolis.

Berita tentang Ukraina menjadi calon anggota Uni Eropa disampaikan oleh Perdana Menteri Luksemburg Xavier Bettel lewat cuitan di akun Twitternya.

“Dewan Eropa telah memberikan status calon negara ke Ukraina dan Moldova. Momen bersejarah dan sinyal harapan bagi orang-orang Ukrania," cuit Bettel, seperti dikutip dari AFP, Jumat (24/6).

Presiden Dewan Eropa Charles Michel memuji keputusan itu sebagai momen bersejarah.

Sementara Georgia gagal mendapatkan status kandidat, blok tersebut mengakui perspektif Eropa negara itu, Michel menjelaskan, menambahkan bahwa Dewan Eropa siap untuk memberikan status kandidat setelah prioritas yang luar biasa ditangani.

Sebelumnya pada hari itu, Parlemen Eropa sangat mendukung proposal untuk memberikan status kandidat UE ke Ukraina, Moldova, dan Georgia. Pekan lalu, tawaran Kiev didukung oleh Komisi Uni Eropa.

Presiden Komisi Uni Eropa, Ursula von der Leyen, mengucapkan selamat kepada tiga negara atas keputusan blok tersebut. Dia memperingatkan, bagaimanapun, bahwa mereka semua “memiliki pekerjaan yang harus dilakukan sebelum pindah ke tahap proses berikutnya.”

Berbicara menjelang KTT, Perdana Menteri Belgia Alexander De Croo mengisyaratkan bahwa pemberian status calon Uni Eropa kepada Ukraina adalah "pesan simbolis" penting untuk mendukung Kiev di tengah konflik yang sedang berlangsung dengan Rusia.

"Keanggotaan UE yang sebenarnya, bagaimanapun, masih bertahun-tahun lagi dan negara itu harus memenuhi standar Eropa terlebih dahulu," jelasnya.

“Ini tidak berarti bahwa Ukraina akan segera menjadi bagian dari Uni Eropa. Ini adalah proses bertahun-tahun dengan banyak reformasi yang akan sangat sulit dan, bagi kami, sangat penting untuk memberikan sinyal simbolis yang kuat,” kata De Croo.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memuji keputusan Uni Eropa untuk memberikan status kandidat negara tersebut, menyebut perkembangan itu sebagai momen unik dan bersejarah.

“Dengan tulus memuji keputusan para pemimpin Uni Eropa di [KTT Dewan Eropa] untuk memberikan status kandidat kepada Ukraina. Ini momen unik dan bersejarah dalam hubungan Ukraina-Uni Eropa,” cuit Zelensky.

Sementara mencapai keanggotaan UE telah menjadi salah satu poin pembicaraan utama bagi politisi Ukraina pro-Barat selama beberapa dekade, Kiev telah mencapai sedikit atau tidak ada kemajuan nyata di jalur itu.

Dorongan untuk bergabung dengan blok tersebut mendapat dorongan baru yang besar setelah Rusia meluncurkan operasi militer skala besar terhadap Ukraina pada akhir Februari. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA