Ia juga sepakat bahwa Amerika Serikat memiliki peran atas kritis tersebut.
"Mengenai Ukraina, kami percaya bahwa tindakan Amerika yang dilakukan melalui NATO adalah bagian dari penyebab krisis. Republik Islam Iran tidak melihat perang sebagai solusi dan menyambut baik pembicaraan politik mengenai masalah ini," kata Amirabdollahian, seperti dikutip dari
AFP, Kamis (23/6).
Lavrov tiba di Teheran pada Rabu dalam kunjungan dua hari. Kedatangannya adalah untuk membahas kesepakatan nuklir Iran 2015, dan juga meningkatkan kerjasama bilateral dan energi.
Moskow sepenuhnya mendukung kebangkitan kembali kesepakatan nuklir 2015 antara Iran dan negara-negara besar, tetapi menuduh Washington 'melanggar kewajibannya yang menyangkut hukum internasional'.
Amirabdollahian menekankan bahwa semua sanksi terhadap Iran harus dihapus untuk menghidupkan kembali pakta itu dan menyalahkan Washington karena menghentikan pembicaraan yang dimulai lebih dari setahun yang lalu.
"Kami sedang mengejar pembentukan kembali kesepakatan tanpa konsesi pada posisi kami," katanya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: