Dari Atas Mobil Kepausan, Paus Fransiskus Berkati Misionaris 70 Negara

Berkat tersebut diberikan dengan membubuhkan tandatangan dilembar kertas yang dibawa oleh Ketua Panitia Perayaan Paskah Bersama Diaspora Indonesia Katolik Sedunia Tahun 2022, AM Putut Prabantoro dan Sekretaris acara L. Gora Kunjana dalam acara audiensi umum di Basilica St. Petrus, Vatikan, Rabu (22/6).

Pejabat Vatikan dari Indonesia, Rm Markus Solo Kewuta SVD menyebut berkat khusus tersebut sangat istimewa, dan menjelaskan makna khusus bagi para misionaris Indonesia.

Dikatakan Rm Markus Solo, penandatangan berkat oleh Paus Fransiskus berbunyi; La mia benedizione per i missionari indonesiani che si trovano in più di 70 paesi in tutto il mondo. Spero che tutte le vostre opere possano portare sempre l'amore di Dio a coloro che hanno bisogno della vostra presenza. E a loro la vostra presenza possa manifestare la vera immagine di Dio. Rimanete a essere umile e fedele nella vocazione missionaria. La mia benedizione Papa Francesco.

Dalam Bahasa Indonesia, memiliki arti: Berkatku bagi para misionaris Indonesia yang berada di lebih dari 70 negara di dunia. Semoga karya-karya kalian bisa selalu membawa kasih Allah bagi mereka yang membutuhkan kehadiran kalian dan semoga kehadiran kalian selalu menghadirkan gambaran sejati Allah. Tetaplah rendah hati dan setia dalam panggilan sebagai misionaris.

Sementara dalam kesempatan yang sama, Dubes Indonesia untuk Tahta Suci, Laurentius Amrih Jinangkung mengucapkan selamat kepada para misionaris yang menerima berkat tersebut.

"Para misionaris Indonesia di seluruh dunia adalah duta-duta bangsa yang 100 persen Katolik dan 100 persen Indonesia dan semoga para misionaris selalu sehat, tetap rendah hati dan setia dalam panggilan," kata Amrih dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Jumat (24/6).

Pemberian berkat khusus ini terbilang jarang terjadi dalam beberapa waktu belakang, mengingat Paus Fransiskus dalam kondisi sulit untuk berjalan.

Penandatangan berkat pun dilakukan di atas mobil kepausan yang digunakan untuk berkeliling sekaligus memberi salam kepada para peziarah dari seluruh dunia yang memadati Lapangan St. Petrus.

“Menandatangani artinya menyetujui kandungan dokumen itu dan siap menanggung konsekuensi apapun yang terjadi. Tindakan beliau ini merupakan sebuah loncatan besar, tentu oleh karena sebuah alasan yang lebih besar dibaliknya," terangnya.

"Loncatan karena di Vatikan kami terbiasa dengan cara kerja menyiapkan rumusan-rumusan tertulis dengan pilihan kata-kata penuh pertimbangan, menyerahkannya kepada petinggi untuk diteliti lalu pada akhirnya ditandatangani setelah merasa semua beres,” pungkas Romo Markus.