Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Putin: Rusia Tidak Pernah Halangi Impor, Kenaikan Inflasi di Barat Akibat Kebijakan Mereka Sendiri

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 25 Juni 2022, 07:20 WIB
Putin: Rusia Tidak Pernah Halangi Impor, Kenaikan Inflasi di Barat Akibat Kebijakan Mereka Sendiri
Presiden Rusia Vladimir Putin/Net
rmol news logo Tudingan Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock, yang menyebut Moskow menyandera seluruh dunia dengan memblokir pengiriman gandum Ukraina mendapat tanggapan dari Presiden Rusia Vladimir Putin.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Dalam pidatonya di konferensi video BRICS, Jumat (24/6), Putin mengatakan negara-negara Barat telah dengan sengaja meningkatkan ketegangan terkait ekspor gandum Ukraina.

"Rusia tidak menghalangi ekspor," kata Putin seraya mengkritik Barat karena sikap sinisnya terhadap pasokan makanan negara-negara berkembang, yang paling terpengaruh oleh melonjaknya harga.

"Kenaikan inflasi di Barat adalah hasil dari kebijakan ekonomi makro mereka sendiri yang tidak bertanggung jawab," ujarnya

Moskow siap memberikan akses gratis ke perairan internasional untuk kapal yang membawa gandum, kata Putin, seraya menambahkan bahwa Rusia telah mencapai 'pemahaman' tentang masalah itu dengan Sekretariat PBB.

Namun, presiden Rusia menyarankan bahwa militer Ukraina harus menjinakkan pelabuhan-pelabuhan negara itu untuk lebih memfasilitasi ekspor, dan mengatakan yang kurang cuma pendekatan konstruktif dari pihak Kiev.

Menurut Putin, Rusia sendiri mungkin dapat mengekspor antara 37 dan 50 ton gabah tahun ini.

Sebelumnya pada hari Jumat, Baerbock menyalahkan Moskow atas krisis pangan yang membayangi di sebuah konferensi di Berlin.

"Rusia sengaja menggunakan kelaparan global sebagai senjata," kata Baerbock, mengklaim bahwa Moskow telah menyandera seluruh dunia.

Menteri Jerman juga berbicara tentang 'gelombang kelaparan' yang berpotensi mengancam jiwa yang dihadapi dunia, karena sekitar 345 juta orang saat ini terancam kekurangan pangan.

"Krisis tersebut disebabkan oleh sejumlah faktor seperti kekeringan dan berbagai konflik regional, serta dampak dari pandemi Covid-19," kata Baerbock, seraya mengklaim bahwa Rusialah yang membuat "tsunami" dari gelombang saat ini.

Kata-katanya telah memicu reaksi marah dari Moskow. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan di Telegram bahwa menggunakan kelaparan sebagai senjata adalah tradisi sejarah Jerman, yang tampaknya mengacu pada kejahatan yang dilakukan oleh Nazi. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA