Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

AFAN: Sulit bagi Nigeria untuk Memberi Makan Rakyatnya Saat Para Bandit Bebas Menculik dan Melakukan Kejahatan kepada Petani

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 25 Juni 2022, 09:24 WIB
AFAN: Sulit bagi Nigeria untuk Memberi Makan Rakyatnya Saat Para Bandit Bebas Menculik dan Melakukan Kejahatan kepada Petani
Ilustrasi/Net
rmol news logo Akan sulit bagi orang Nigeria untuk mencari makan sendiri jika tidak ada yang dilakukan pemerintah untuk melindungi para petani di negara itu, menyusul penculikan 20 petani Abuja pada Kamis (23/6).

Asosiasi Semua Petani Nigeria (AFAN) pada Jumat (24/6) mengatakan, penderitaan para petani, terutama di daerah pedesaan, telah mengambil dimensi yang berbahaya.

"Produksi pangan akan berada pada titik terendah pada tahun 2022, dan akan menjadi bahaya kelaparan. Ini memicu lebih banyak kejahatan jika tidak ada yang mendesak dan proaktif melakukan berbagai solusi, baik di tingkat lokal, negara bagian, maupun federal," ujar Presiden Nasional AFAN Kabir Ibrahim, mengatakan kepada Vanguard.

Ia menyesalkan masih banyak rintangan di depan untuk mengatasi ketahanan pangan, sementara para petani telah menggunakan tenaga dan darah mereka untuk berkorban agar orang Nigeria tidak jatuh ke lembah kelaparan yang serius. Sejauh ini, para petani telah beruapaya memberi makan lebih dari 200 juta jiwa  setiap hari.

Para petani tetap berangkat ke ladang dan bercocok tanam di tengah rasa ketakutan atas situasi yang berbahaya.

"Mereka masih mempertaruhkan nyawa untuk pergi ke pertanian mereka untuk bercocok tanam dan memanen hasil bumi untuk dimakan orang Nigeria. Mereka adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Mereka layak untuk dilindungi, diberi perhatian dan dihormati," katanya.

22 petani sedang bekerja di pertanian mereka di sebuah desa bernama Rafin-Daji di Dewan Wilayah Abaji dari Wilayah Ibu Kota Federal, FCT, sekitar pukul 14:00 pada hari Kamis, ketika bandit bersenjata menculik mereka, setelah menembak secara sporadis ke tujuan yang tidak diketahui, sementara salah satu dari mereka petani melarikan diri dengan kumis.

Bandit telah mengamuk di desa Rafin-Daji, membakar dua traktor dan menculik 22 petani yang saat itu sedang bekerja, di sekitar pukul 14.00 waktu setempat, Kamis (23/6).

Kepolisian Nigeria berusaha menyelamatkan para petani yang diculik dan mengejar para bandit.

“Sangat mengecewakan bagi para petani untuk bekerja dengan tekun untuk memberi makan populasi yang padat di negara kita ketika rekan-rekan mereka diculik di mana-mana. Kecuali tindakan proaktif diambil untuk melindungi para petani saat mereka bekerja untuk berproduksi secara optimal untuk mewujudkan kecukupan pangan, akan sangat sulit bagi Nigeria untuk memberi makan diri mereka sendiri tahun ini," kata Ibrahim.

“Abuja bukanlah salah satu daerah yang rentan terhadap serangan ini, tetapi sekarang terbukti, Abuja juga tidak luput dari kejahatan dan kekejaman," sambungnya.

Ia menyerukan tindakan tegas untuk membendung gelombang penculikan dan bandit yang tak henti-hentinya jika Nigeria ingin mempertahankan keamanan pangannya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA