Kepala staf kepresidenan Ukraina, Andriy Yermak mengatakan Kyiv menyambut langkah G7 yang melarang impor emas. Tapi ia menyebut langkah tersebut tidak cukup.
Itu lantaran Rusia telah meluncurkan kembali serangan ke ibukota Ukraina, Kyiv, dan meningkatkan ketegangan.
"KTT G7 harus menanggapi serangan Rusia terhadap Kyiv," ujarnya pada Minggu (26/6), seperti dikutip
Reuters.
"Sanksi harus lebih agresif. Embargo ekspor emas (Rusia) itu bagus, tapi embargo gas lebih dibutuhkan untuk paket sanksi baru Uni Eropa," tambahnya.
Serangan Rusia terhadap Kyiv sendiri terjadi pada Minggu, sehari setelah Moskow mengambil alih secara penuh Kota Severodonetsk di Ukraina bagian timur.
Artileri Rusia dilaporkan telah menghantam distrik Shevchenkivskiy di pusat ibukota pada Minggu pagi. Serangan itu membuat sebuah gedung apartemen sembilan lantai hancur sebagian dan memicu kebakaran.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: