"Setiap gangguan di semenanjung Krimea dapat dianggap sebagai deklarasi perang terhadap Rusia," kata mantan presiden Rusia, Dmitry Medvedev, seperti dikutip dari
TRT, Senin (27/6).
Ia menambahkan, jika gangguan tersebut dilakukan oleh negara anggota NATO, ini berarti undangan konflik dengan seluruh aliansi Atlantik Utara.
"Maka ini bisa mengarah pada perang dunia ketiga, sebuah bencana total," katanya.
Wakil ketua Dewan Keamanan Rusia ini juga menekankan akan memperkuat perbatasannya jika Finlandia dan Swedia bergabung dengan NATO dan menyiapkan langkah-langkah 'pembalasan', "termasuk prospek memasang rudal hipersonik Iskander 'di ambang pintu mereka'," ujar Medvedev.
Pernyataan itu muncul sebagai tanggapan atas komentar Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg yang pada Senin (27/6) mengatakan akan memperluas dan meningkatkan kelompok tempurnya di bagian timur.
"Kami akan mengubah Pasukan Respons NATO dengan meningkatkan jumlah pasukan kesiapan tinggi kami, hingga lebih dari 300.000," katanya pada konferensi pers menjelang pertemuan puncak aliansi di Madrid.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: