Menurut Kantor Statistik Umum negara itu, ekonomi Vietnam tumbuh sebesar 5,03 persen pada Q1 tahun 2022, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Angka ini telah melampaui ekonomi China yang tumbuh sebesar 4,8 persen.
Perdagangan luar negeri Vietnam juga mengalami peningkatan menjadi 176,35 dolar AS miliar di Triwulan ke-1, naik 14,4 persen, sementara perdagangan luar negeri China naik 10,7 persen, seperti dilaporkan
Business-Standard.
Vietnam telah menjadi tujuan favorit untuk pergeseran arus perdagangan dan rantai pasokan akibat perang dagang AS-China.
Perang dagang AS-China adalah salah satu alasan di balik penurunan ekspor yang dialami oleh banyak negara yang bergantung pada perdagangan. Namun sebaliknya yang terjadi dengan Vietnam, negara itu justru menunjukkan kemajuan nilai ekspornya dan pengiriman ke AS menunjukkan peningkatan.
Investor asing dan bisnis milik asing lainnya menggelontorkan uang ke pasar Vietnam. Baru-baru ini, media Vietnam melaporkan bahwa maestro bisnis Li Ka-shing telah menginvestasikan miliaran dalam infrastruktur Vietnam setelah menarik diri dari Inggris, seperti dilaporkan Global Times.
Vietnam nampaknya mengikuti jejak China dalam reformasi dan keterbukaan dalam ekonomo. Jika China memulainya pada 1978, maka Vietnam memulai reformasi pasarnya sendiri yang dikenal sebagai "Doi moi" pada 1986. Selama beberapa dekade terakhir, pertumbuhan ekonomi di kedua negara sangat luar biasa.
Perdagangan Vietnam dengan AS telah tumbuh secara signifikan sejak 2018. Data terbaru menunjukkan surplus perdagangan Vietnam dengan AS naik menjadi 81 miliar dolar AS pada 2021 dari 63 miliar dolar AS pada 2020, mencapai rekor tertinggi sepanjang masa, dilansir media Inggris.
Di masa mendatang, Vietnam akan terus menjadi pasar yang menarik bagi investasi asing dan tujuan rantai pasokan yang beragam.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: