Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Sindir Boris Johnson, Putin: Margaret Thatcher adalah Perempuan, tapi Picu Perang di Falkland

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Kamis, 30 Juni 2022, 16:42 WIB
Sindir Boris Johnson, Putin: Margaret Thatcher adalah Perempuan, tapi Picu Perang di Falkland
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan Presiden Rusia Vladimir Putin/Net
rmol news logo Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan tanggapan atas ucapan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson yang menyebut jika sang penguasa Kremlin adalah perempuan, maka tidak akan ada perang di Ukraina.

"Jika Putin adalah seorang perempuan, yang jelas dia bukan, tetapi andaikata, maka saya tidak pikir dia akan memulai invasi dan kekerasan yang gila seperti yang telah dia lakukan," kata Johnson dalam sebuah wawancara pada Selasa (28/6).

Johnson kemudian menyebut invasi Rusia ke Ukraina merupakan contoh sempurna dari "maskulinitas beracun". Bahkan ia mendorong agar lebih banyak perempuan yang berada di posisi penting.

Berbicara selama kunjungan ke Turkmenistan, Putin membantah komentar tersebut, dan bahkan menyindir Johnson.

"Saya ingin menunjukkan peristiwa dalam sejarah modern ketika (mantan perdana menteri Inggris) Margaret Thatcher memutuskan untuk melancarkan serangan terhadap Argentina untuk menguasai Kepulauan Falkland pada tahun 1982," kata Putin.

"Di sana, seorang perempuan memutuskan untuk memulai perang," tambahnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA