Serangan tersebut terjadi beberapa jam setelah Rusia menarik pasukannya dari Pulau Ular yang berada di dekat lokasi tersebut.
Akibatnya, sebuah apartemen sembilan lantai di sana hancur total. Sementara dinding dan jenderal blok apartemen 14 lantai yang berada di dekatnya rusak.
"Kami datang ke lokasi, menilai situasi bersama dengan petugas darurat dan penduduk setempat, dan bersama-sama membantu mereka yang selamat. Dan mereka yang sayangnya meninggal. Kami membantu membawa mereka pergi," kata Oleksandr Abramov, yang tinggal di dekatnya.
Mengutip pejabat Ukraina,
Reuters melaporkan, sedikitnya 16 orang tewas di blok apartemen di desa Serhiivka, dan tiga lainnya, termasuk satu anak, di resor liburan terdekat.
Sementara itu, Kremlin membantah serangannya telah menargetkan warga sipil.
"Saya ingin mengingatkan Anda tentang kata-kata presiden bahwa Angkatan Bersenjata Rusia tidak bekerja dengan target sipil," kata jurubicara Kremlin, Dmitry Peskov.
Sehari sebelumnya, Rusia telah menarik pasukannya dari Pulau Ular, yang diklaim oleh Ukraina sebagai kemenangan.
Ribuan warga sipil telah tewas sejak Rusia meluncurkan apa yang mereka sebut sebagai operasi militer khusus ke Ukraina pada 24 Februari.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: