Hal itu disampaikan Lukashenko ketika berpidato di pertemuan Commonwealth of Independent States (CIS) di Konstantin Palace pada Sabtu (2/7).
Peringatan muncul di tengah meningkatnya ketegangan perang di Ukraina.
"Jangan sentuh kami, dan kami tidak akan menyentuh Anda," ujarnya, seperti dikutip
DPA.
Ia menyebut telah memerintahkan angkatan bersenjatanya untuk menargetkan "pusat pengambilan keputusan" di ibukota Barat jika terjadi serangan terhadap Belarus.
Terlepas dari kenyataan bahwa Rusia yang menginvasi Ukraina, Moskow dan sekutu setianya Minsk telah berulang kali berusaha untuk menggambarkan diri mereka sebagai korban dari kebijakan Barat dan NATO yang dianggap bermusuhan.
Ada kekhawatiran bahwa Belarus dapat secara resmi memasuki perang bersama Rusia sejak konflik Ukraina dimulai pada Februari, dengan Lukashenko mengakui bahwa rudal Rusia ditembakkan ke Ukraina dari wilayah Belarus pada minggu-minggu pertama invasi.
Pada pertemuan puncak dua hari di Madrid awal pekan ini, NATO memutuskan untuk secara signifikan memperkuat sayap timurnya dan memulai proses penerimaan Finlandia dan Swedia ke dalam aliansi pertahanan.
Presiden Rusia Vladimir Putin kemudian mengumumkan niatnya untuk menanggapi kemungkinan pemindahan tentara NATO ke Finlandia dengan penempatan pasukan Rusia yang proporsional di wilayah tersebut.
BERITA TERKAIT: