Sumber keamanan setempat mengatakan kepada
AFP bahwa serangan itu terjadi pada Minggu malam (3/7) hingga Senin (4/7) waktu setempat.
"Orang-orang bersenjata menyerang warga sipil di Bourasso, sebuah daerah dekat Dédougou, ibu kota provinsi Kossi," kata sumber itu.
"Ada sekitar 15 korban (meninggal), pria, wanita dan anak-anak, menurut penilaian sementara," lanjutnya.
Sebuah sumber lokal, yang dihubungi oleh
AFP, membenarkan serangan itu, menyebutkan ada sekitar dua puluh orang tewas.
"Orang-orang bersenjata pertama kali berkeliling sekitar pukul 5 sore (waktu setempat) di desa melepaskan tembakan ke udara. Mereka kembali nanti malam dan menembaki orang-orang tanpa pandang bulu," kata warga.
Pada hari Sabtu, serangan mematikan lainnya juga terjadi di Namissiguima, provinsi utara Yatenga, menurut sumber keamanan lainnya.
"Jumlah korban tewas akibat serangan ini adalah 12 orang, termasuk tiga orang Relawan Pertahanan Tanah Air (VDP)," kata sumber tersebut, yang juga menyebut gelombang perpindahan penduduk sejak Minggu.
Burkina Faso telah terperangkap dalam spiral kekerasan sejak 2015, dikaitkan dengan gerakan jihad bersenjata yang berafiliasi dengan Al-Qaeda dan kelompok Negara Islam, yang telah menewaskan ribuan orang dan 1,9 juta orang mengungsi.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: