Menurut laporan
Reuters, pasukan Ukraina sudah mengambil garis pertahanan baru di Donetsk pada Selasa (5/7).
Luhansk menjadi salah satu dari dua wilayah di Donbas, yang menjadi pusat pertempuran antara Rusia dan Ukraina. Kedua belah pihak telah menderita banyak korban dalam perjuangan untuk Luhansk, terutama selama pengepungan kota kembar Lysychansk dan Sievierodonetsk.
Lysychansk sendiri benteng terakhir Ukraina di Luhansk sebelum akhirnya memutuskan untuk mundur.
Setelah mendeklarasikan keberhasilan menaklukkan Luhansk, Presiden Rusia Vladimir Putin meminta pasukannya untuk beristirahat dan memulihkan kekuatan.
"Ini (Luhansk) adalah kemenangan terakhir Rusia di wilayah Ukraina. (Luhansk) memiliki kota-kota berukuran sedang. Pertempuran berlangsung dari 4 April hingga 4 Juli. Begitu banyak kerugian," kata penasihat Presiden Volodymyr Zelensky, Oleksiy Arestovych.
Arestovych mengatakan, selain pertempuran untuk Donetsk, Ukraina berharap untuk melancarkan serangan balasan di bagian selatan.
"Mengambil kota-kota di timur berarti 60 persen pasukan Rusia sekarang terkonsentrasi di timur dan sulit bagi mereka untuk diarahkan ke selatan," jelasnya.
"Dan tidak ada lagi kekuatan yang bisa didatangkan dari Rusia. Mereka membayar mahal untuk Sievierodonetsk dan Lysychansk," tambah dia.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: