Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Sudah Direncanakan, Tersangka Penembakan Massal Chicago Punya Lima Senjata Api Legal

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/alifia-dwi-ramandhita-1'>ALIFIA DWI RAMANDHITA</a>
LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA
  • Rabu, 06 Juli 2022, 13:10 WIB
Sudah Direncanakan, Tersangka Penembakan Massal Chicago Punya Lima Senjata Api Legal
Robert E. Crimo III, tersangka penembakan massal di Highland Park, Chicago, Illinois, Amerika Serikat pada 4 Juli 2022/Net
rmol news logo Sebanyak lima senjata api telah ditemukan di kediaman ayah dari Robert E. Crimo III, tersangka penembakan massal di Highland Park, Chicago, Illinois, Amerika Serikat (AS).

Salah satu senjata api yang ditemukan oleh polisi adalah senapan berkekuatan tinggi yang mirip dengan AR-15, yang mampu menembakkan lebih dari 70 peluru.

Itu adalah senjata yang diduga telah digunakan oleh Crimo untuk menjalankan aksinya pada Senin (4/7), ketika banyak orang menyaksikan parade Hari Kemerdekaan.

Aksi penembakan massal yang dilakukan Crimo membuat tujuh orang meninggal dunia dan lebih dari 30 lainnya terluka.

Mengutip Sersan Christopher Covelli dari Satuan Tugas Kejahatan Besar Lake Country, TRT World melaporkan, senjata-senjata tersebut dibeli secara legal oleh Crimo dalam kurun waktu satu tahun terakhir.

Covelli menyebut penembakan telah direncanakan selama beberapa minggu. Untuk itu, aparat penegak hukum menilai aksi Crimo sebagai kejahatan yang diatur dan direncanakan dengan baik.

Dalam konferensi pers pada Selasa (5/7), polisi mengatakan telah mengenal Crimo sejak September 2019. Ketika itu, salah seorang anggota keluarganya menelepon polisi dan menyebut Crimo telah mengancam akan membunuh semua orang yang ada di rumahnya.

Selain itu, polisi juga mendapatkan laporan upaya bunuh diri dari tersangka.

"Crimo tidak terbukti memiliki senjata api selama insiden sebelumnya” kata Covelli.

Selain lima senjata api, polisi juga menyita 16 pisau, belati, dan pedang dari rumah Crimo.

Kepolisian negara bagian Illinois mengatakan Crimo mengajukan lisensi kepemilikan senjata pada Desember 2019, ketika ia berusia 19 tahun dan mendapat dukungan dari sang ayah, seperti dimuat ABC News.

Meski ketika itu Crimo sudah menunjukkan tanda-tanda terkait kecenderungan melakukan kekerasan, polisi berdalih tidak ada dasar yang cukup untuk menolak pengajuan kepemilikan senjata. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA