Untuk itu, Duta Besar India Puneet Agrawal mendesak Dewan HAM dan utusan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk menjamin perlindungan terhadap hak-hak perempuan dan anak perempuan, utamanya hak untuk memperoleh pendidikan.
"Kami juga mendesak
United Nation Assistant Mission in Afganisatan (UNAMA) untuk melakukan segala upaya untuk memastikan bahwa hak-hak perempuan, anak-anak dan minoritas terpenuhi, dihormati dan dilestarikan," kata Agrawal.
"Kami berdiri menyerukan perlindungan terhadap hak-hak perempuan dan anak perempuan, termasuk hak mereka atas pendidikan," imbuhnya saat berbicara dalam pertemuan
United Nations Human Rights Council (UNHCR) di Afghanistan pada 13 Juni-8 Juli.
Agrawal menyoroti hak-hak dasar warga sipil, anak-anak, dan perempuan termasuk kebebasan berbicara dan berpendapat. Begitu juga, akses ke pendidikan dan perawatan medis yang telah terhambat secara drastis karena situasi yang sedang berlangsung.
Dia juga menyampaikan belasungkawa terdalam kepada rakyat Afghanistan yang telah dianggapnya sebagai teman sejati India.
"Turut berduka cita kepada para korban dan keluarga mereka, dan kepada semua yang terkena dampak gempa bumi dahsyat di Afghanistan,†tutur Agrawal.
Sebagai bentuk kepedulianya, kata dia, India mengirimkan 27 ton bantuan darurat dalam dua penerbangan untuk rakyat Afghanistan.
Menurutnya, India sebagai negara tetangga memiliki tanggung jawab lebih untuk memastikan kembalinya perdamaian dan stabilitas negara, khususnya perlindungan pada hak-hak perempuan.
“Kami menyerukan kepada semua pihak terkait untuk memberikan akses tanpa hambatan ke bantuan internasional bagi semua orang yang membutuhkannya," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: