File tersebut diduga diambil dari kepolisian di dua kabupaten Xinjiang pada Selasa (5/7).
File yang bocor tersebut diserahkan kepada konsorsium media internasional sebelum kemudian diperiksa oleh pakar Uighur, Dr. Adrian Zenz.
Zenz menyebut file tersebut merupakan bukti kuat tentang penahanan terhadap Muslim Uighur dan minoritas lainnya, termasuk menggambarkan bagaimana kamp dan penjara penuh sesak.
Disebutkan terdapat sekitar 2.800 foto tahanan dan lebih dari 23 ribu dokumen terkait penahanan dalam file tersebut. Di dalamnya juga ada lebih dari 300 ribu cacatan pribadi.
Di samping itu, Zenz menyoroti sejumlah pidato yang bocor dari pejabat-pejabat senior Partai Komunis China (PKC), termasuk sekretaris partai Chen Quanguo.
Dalam pidatonya Chen mengungkap bahwa China menggunakan
paranoid threat perception atau persepsi ancaman paranoid terhadap minoritas Muslim di Xinjiang. Chen juga menyebut alasan Beijing harus melawan seluruh populasi Uighur.
Menurut Zenz, Beijing bertujuan untuk menghapuskan seluruh komunitas Uighur dari dalam, yaitu dengan menanamkan gagasan PKC yang baik. Untuk itu, penting bagi China agar para lansia mengikuti program interniran.
"Ini adalah program asimilasi yang komprehensif," tegas Zenz.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: