Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Virus Marburg yang Mematikan Muncul di Ghana, WHO Siap Siaga

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 09 Juli 2022, 07:30 WIB
Virus Marburg yang Mematikan Muncul di Ghana, WHO Siap Siaga
Ilustrasi/Net
rmol news logo Virus yang sangat menular dan mematikan dikhawatirkan sedang menyebar di Ghana, Afrika. Para ahli menyebut virus itu sebagai Marburg.

Kekhawatiran muncul setelah analisis awal sampel yang diambil dari dua pasien dari wilayah Ashanti selatan Ghana, yang keduanya meninggal dunia, ternyata positif terpapar virus.

Sampel tersebut kemudian diteruskan untuk konfirmasi penuh ke Institut Pasteur di Dakar, Senegal.

"Kedua pasien sebelumnya telah dibawa ke rumah sakit setempat dengan gejala termasuk diare, demam, mual dan muntah," kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Dari AFP, Jumat (8/7).

WHO mengkategorikan penyakit virus Marburg sebagai demam berdarah yang sangat menular, dan termasuk dalam golongan yang sama dengan Ebola.

Penyakit tersebut disebarkan oleh kelelawar buah. Ia menular ke manusia melalui kontak langsung dengan cairan tubuh dan permukaan orang yang terinfeksi.

Laporan grafis online menyatakan bahwa 34 kontak telah diidentifikasi. Saat ini semua pasien berada dalam masa karantina dan terus dipantau untuk masa inkubasi maksimum 21 hari.

"Marburg berpotensi sangat berbahaya dan mematikan: Tingkat kematian kasus dalam wabah di masa lalu berkisar antara 24 hingga 88 persen," kata WHO.

"Persiapan untuk kemungkinan respons wabah sedang disiapkan dengan cepat saat penyelidikan lebih lanjut sedang berlangsung," lanjutnya, seraya menambahkan bahwa pihaknya mengerahkan para ahli untuk mendukung otoritas kesehatan di Ghana.

Jika dua pasien itu dikonfirmasi positif Marburg, maka kasusnya akan menjadi yang pertama di Ghana dan yang kedua di Afrika Barat.

Guinea mengkonfirmasi satu kasus yang terdeteksi pada Agustus tahun lalu. Wabah di Guinea diumumkan lebih dari lima minggu kemudian, kata WHO.

Wabah Marburg sebelumnya muncul di Angola, Kongo, Kenya, Afrika Selatan dan Uganda, menurut data WHO. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA