Selamat Idul Fitri
Selamat Idul Fitri Mobile
Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Walau Ingin Akhiri Perang di Ukraina, China Sudah Terlanjur Terikat dengan Vladimir Putin

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/hani-fatunnisa-1'>HANI FATUNNISA</a>
LAPORAN: HANI FATUNNISA
  • Minggu, 10 Juli 2022, 09:48 WIB
Walau Ingin Akhiri Perang di Ukraina, China Sudah Terlanjur Terikat dengan Vladimir Putin
Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin/Net
rmol news logo Perang di Ukraina telah menjadi dilema tersendiri bagi China. Meski ingin segera mengakhiri perang yang sudah mengganggu ekonominya, sulit bagi Beijing untuk meninggalkan Rusia.

Begitu pendapat dari Profesor Hubungan Internasional Universitas Negeri Pusan, Robert Kelly lewat tulisannya berjudul "China’s Support for Russia in Ukraine: One Giant Mistake" yang diunggah di 19fortyfive pada Minggu (10/7).

Kelly menilai China tidak mengharapkan perang di Ukraina terus berlarut. Lantaran ikut berdampak pada keberlangsungan ekonomi dan hubungannya dengan negara-negara lain.

Tetapi akan menjadi bumerang bagi Beijing jika meninggalkan Rusia, karena koalisi anti-China di Asia menjadi kuat.

“China sekarang terikat dengan perang Putin. Mundur dari Putin sekarang akan membuat China diasingkan oleh Rusia. Sementara China dengan segala kekuatannya, hanya memiliki sedikit teman atau sekutu,” jelas Kelly.

Sebaliknya, jika China tetap pada sikapnya, China akan ikut terperosok oleh jalannya perang yang semakin lama merusak hubungannya dengan negara-negara Barat.

Padahal, untuk mempertahankan pertumbuhan dan perkembangannya negaranya, China masih membutuhkan akses pasar ke Barat, Jepang, Korea Selatan, dan mitra NATO lainnya.

Sejak meletusnya perang Ukraina pada 24 Februari, China telah berkomitmen untuk mendukung Rusia dengan meningkatkan kerjasama strategis antar keduanya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA