Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Sejak Perang di Ukraina Pecah, Gandum India Jadi Harapan Satu-satunya Yaman

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Rabu, 13 Juli 2022, 09:16 WIB
Sejak Perang di Ukraina Pecah, Gandum India Jadi Harapan Satu-satunya Yaman
Ilustrasi/Net
rmol news logo Tidak dapat disangkal bahwa perang di Ukraina telah sangat berdampak bagi banyak negara, termasuk Yaman yang juga masih dibayangi oleh konflik.

Ukraina dan Rusia merupakan pemasok gandum dunia, sehingga pecahnya perang membuat rantai pasok global terganggu.

Untungnya bagi Yaman, masih ada India yang saat ini mengambil peran tersebut. India telah muncul sebagai jalur pasokan gandum utama untuk Yaman sejak perang di Ukraina.

"India telah mengekspor lebih dari 250 ribu ton gandum ke Yaman dalam tiga bulan terakhir," kata Sekretaris Bersama di Kementerian Luar Negeri India, Prakash Gupta, pada Senin (11/7).

Sejak perang di Ukraina, India berusaha untuk tidak mengurangi pasokan di pasar global karena dapat berdampak buruk bagi ketahanan pangan, khususnya bagi negara-negara yang membutuhkan.

Hal itu pun diapresiasi oleh Asisten Sekretaris Jenderal untuk Urusan Kemanusiaan dan Wakil Koordinator Bantuan Darurat Joyce Msuya. Ia mengakuimengakui pengiriman gandum dari India menyediakan jalur pasokan utama untuk Yaman, terutama setelah perang Ukraina.

"Impor gandum komersial dari India telah muncul sebagai jalur pasokan utama untuk Yaman setelah perang Ukraina," ucapnya.

Msuya juga mencatat bahwa perang Ukraina mengancam rantai pasokan yang membawa makanan Yaman yang hampir 90 persennya harus diimpor.

Tahun lalu, hampir setengah dari semua gandum berasal dari Rusia dan Ukraina. Tetapi ketika pasokan tersebut dihentikan pada bulan Februari, importir Yaman bergerak cepat untuk mencari sumber lain.

Sayangnya terjadi kenaikan harga global, berkurangnya akses ke modal dan tantangan lain sehingga lebih sulit bagi importir untuk menjaga rantai pasokan tersebut tetap bekerja. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA