Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Korea Utara, Negara Ketiga yang Akui Republik Rakyat Donetsk

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 14 Juli 2022, 06:14 WIB
Korea Utara, Negara Ketiga yang Akui Republik Rakyat Donetsk
Duta Besar Korea Utara untuk Rusia Sin Hong-chol/Net
rmol news logo Setelah Rusia dan Suriah, Korea Utara menjadi anggota PBB ketiga yang mengakui kemerdekaan Republik Rakyat Donetsk.

Hal itu dikonfirmasi seorang anggota misi diplomatik Korea Utara di Moskow kepada kantor berita RIA, Rabu (13/7).

“Pagi ini ada pertemuan dengan duta besar Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan dia menerima surat yang menyatakan bahwa kita mengakui kemerdekaan DPR,” kata pejabat tersebut, seperti dikutip dari RT.

Kedubes DPR di Moskow juga membenarkan pertemuan itu dan merilis foto utusannya, Olga Makeeva, menerima surat dari Duta Besar Korea Utara untuk Moskow, Sin Hong-chol.

"Para pihak sepakat untuk mengambil langkah lebih lanjut untuk menjalin hubungan diplomatik," bunyi pernyataan kedutaan.

Pemimpin DPR, Denis Pushilin, juga berterima kasih kepada Pyongyang atas dukungannya yang mengesankan dari rakyat Donbass.

Pushilin sebelumnya telah mengkonfirmasi perkembangan tersebut di saluran Telegramnya, menyebutnya hal itu sebagai kemenangan lain dari diplomasi mereka.

"Pengakuan tersebut merupakan tanda bahwa status internasional dan kebangsaannya sedang mengkonsolidasikan DPR," katanya.

Ia juga menyampaikan harapannya agar kedua negara dapat mengembangkan perdagangan dan kemitraan ekonomi.

Menurut kedutaan Korea Utara, pertemuan dengan duta besar Republik Rakyat Lugansk (LPR) diperkirakan akan berlangsung dalam waktu dekat. Dilaporkan juga bahwa Pyongyang telah memberi tahu Duta Besar Rusia untuk Korea Utara, Aleksandr Matsegora, tentang keputusannya untuk mengakui kedua republik Donbass.

Rusia mengakui kemerdekaan dua republik Donbass pada bulan Februari. Beberapa hari setelah melakukannya, Moskow memulai operasi militernya di Ukraina, yang bertujuan, antara lain, melindungi kedua republik.

Akhir Juni lalu Suriah menjadi negara kedua yang mengakui kemerdekaan dua republik Donbas.   

Sebagai tanggapan Kiev memutuskan hubungan diplomatiknya dengan Damaskus dan mengatakan akan memberlakukan embargo perdagangan terhadap Suriah atas langkah tersebut. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA