Kekhawatiran itu disuarakan oleh Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), Antonio Guterres dalam sebuah pernyataan yang dikutip
Anadolu Agency, Minggu (17/7).
"Kami telah menyampaikan peringatan ini beberapa kali, dan kami berharap para pemimpin dunia bertindak sesuai dengan (solusi dua negara)," kata jurubicara Guterres, Farhan Haq.
Haq menegaskan, PBB terus memberikan tekanan untuk implementasi solusi dua negara. Namun kurangnya solusi akan menciptakan lebih banyak masalah di lapangan.
Pernyataan tersebut muncul setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden melakukan kunjungan ke Israel dan Palestina.
Pada Jumat (15/7), Biden bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Betlehem, Tepi Barat. Ia menyebut solusi dua negara tampaknya masih jauh.
"Saya tahu tujuan kedua negara tampaknya sangat jauh, sementara penghinaan seperti pembatasan pergerakan dan perjalanan atau kekhawatiran sehari-hari akan keselamatan anak-anak adalah nyata dan mendesak. Orang-orang Palestina terluka sekarang,†kata Biden.
Kendati begitu, Biden mengatakan pihaknya tidak akan menyerah untuk mencoba membawa Palestina dan Israel menjadi lebih dekat.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: