Pembunuhan Khashoggi di konsulat Arab Saudi di Istanbul pada 2018 diyakini oleh badan-badan intelijen AS telah didalangi oleh MBS. Meski tuduhan tersebut dibantah.
Isu ini telah memperburuk hubungan antara AS dan Arab Saudi di bawah pemerintahan Biden dari Demokrat.
MBS menyebut tuduhan itu sangat menyakiti negaranya dan pihaknya telah berupaya keras untuk mencegah terulangnya kesalahan seperti pembunuhan Khashoggi.
Menurut Menteri Luar Negeri Kerajaan Arab Saudi Adel al-Jubeir, Biden tampaknya membahas kasus Khashoggi selama pertemuan dengan MBS pada Jumat (15/7).
Dalam pembicaraan tersebut, MBS balik menuduh AS yang juga telah membuat kesalahan yang sama dengan memaksakan nilai-nilainya di Irak dan Afganistan.
"Setiap negara memiliki nilai yang berbeda dan nilai-nilai itu harus dihormati. Jika terus dipaksakan itu akan menjadi bumerang" kata MBS kepada Biden, seperti dimuat
Reuters.
MBS juga mengungkit pembunuhan jurnalis Al Jazeera, Shireen Abu Akleh selama serangan Israel di Tepi Barat. Akleh ditembak di kepala pada 11 Mei saat melaporkan serangan Israel di Kota Jenin.
Warga Palestina percaya Akleh dibunuh dengan sengaja oleh pasukan Israel. Namun Israel menyangkal bahwa tentaranya menembak Akleh dengan sengaja.
Jubeir juga menepis tuduhan AS yang menyatakan bahwa Arab Saudi memiliki ratusan tahanan politik. Pihaknya justru menyalahkan AS yang telah melakukan kejahatan di Abu Ghraib, penjara di Irak.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: